Salin Artikel

Cerita Asdi, Menjemput Rezeki sebagai Tukang Isi Ulang Korek Gas

Hal itu dimanfaatkan oleh Asdi (46), seorang tukang isi ulang korek gas yang sudah 21 tahun berkeliling berjalan kaki menawarkan jasanya.

Saat ditemui Kompas.com, Asdi tengah beristirahat di warung kopi Babeh, Beji, Depok pada Senin (22/4/2019).

Meski tengah beristirahat, ia tampak masih melayani orang-orang yang menghampirinya untuk mengisi korek gas.

Bapak satu anak tersebut setiap hari berkeliling di sekitar Depok II dan Beji untuk mengais rezeki demi menyekolahkan anak semata wayangnya serta menafkahi istrinya.

Meski setiap harinya ia harus berjalan kaki mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB, Asdi tak pernah mengeluh.

“Yang penting syukurin saja apa yang kita punya sekarang,” ucap Asdi sambil mengisi ulang korek gas milik pelanggannya.

Berbekal kotak berisi dua gas untuk korek, ia bertahan menekuni usaha tersebut.

"Saya sudah merasa nyaman dengan usaha ini, karena hasilnya lumayan bisa buat menafkahi istri dan menyekolahkan anak saya,” ucap Asdi kepada Kompas.com.

Asdi memasang tarif hanya Rp 1.000 untuk pengisian gas satu korek api. Meski demikian, ia dapat membawa pulang Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per harinya.

Menurut Asdi, dengan menjemput bola ke rumah-rumah warga, akan lebih banyak pelanggan dibandingkan jika diam menunggu pelanggan.

“Karena dari berkeliling kita dapat menjalin komunikasi sehingga pelanggan itu nyaman sama kita dan terus menunggu kita,” ucap dia.

Karena sikapnya yang ramah dan dipercaya pelanggan, Asdi sering diminta untuk menjualkan jam tangan milik pelanggannya.

Bahkan, kadang ia sering mengisi baterai jam milik pelanggannya sebagai sampingan.

“Ada saja jam-jam tangan yang bagus nih, saya disuruh jualin. Kemudian hasil penjualan itu setengahnya buat saya,” ucap dia.

Asdi berharap, dengan pekerjaan yang ditekuni saat ini, ia dapat menyekolahkan anak semata wayangnya yang saat ini duduk di kelas V SD hingga kuliah.

Bagi Asdi, harta paling berharga yang ia punya saat ini adalah anak semata wayangnya itu.

“Yang penting anak saya bahagia embak, jangan seperti saya yang hanya lulus SD. Saya berharap ke depannya anak saya menjadi orang yang sukses,” kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/23/16511891/cerita-asdi-menjemput-rezeki-sebagai-tukang-isi-ulang-korek-gas

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke