JAKARTA, KOMPAS.com - Bioskop rakyat Indiskop yang berada di Pasar Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, mmenggelar penayangan film perdananya pada Jumat (3/5/2019) malam.
Menurut Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) 56 Marcella Zalianthy, penayangan perdana dilakukan untuk memperkenalkan Indiskop sekaligus melihat respons dan masukan dari masyarakat, terutama anak muda.
"Jadi kami mengajak anak ratusan anak SMA di sekitar wilayah Indiskop untuk mengikuti pemutaran film perdana ini. Selain memperkenalkan Indiskop, juga untuk menerima berbagai masukan untuk bioskop ini," ujar Marcella.
Ditemui selepas mengikuti penayangan film, salah satu warga, Zidane (17) mengaku nyaman saat menyaksikan film berjudul Keluarga Cemara yang berdurasi dua jam.
Baca juga: Bioskop Rakyat Teluk Gong Gelar Uji Coba Nonton Film Perdana Hari Ini
Kenyamanan itu menurut Zidane karena kursi di Indiskop empuk dan sandaran untuk meletakkan lengan bisa ditekuk.
"Kursinya kalau menurut saya lebih nyaman ketimbang di bioskop lain. Selain empuk, kursinya juga lebih tebel," terangnya.
Warga lain bernama Inka (19) mengatakan hal serupa. Buat dia, pendingin ruangan di Indiskop sama seperti di bioskop lainnya.
"Sampai kedinginan saya, memang AC nya oke, dan sebagai bioskop rakyat ini worth it banget," aku Inka.
Indiskop berada di lantai 3 Pasar Teluk Gong. Meski begitu, Angel (17) mengatakan keberadaan bioskop rakyat ini akan tetap menarik untuk masyarakat, khususnya mereka yang berada di bangku sekolah.
"Karena harganya murah tapi fasilitasnya oke. Jadi saya berencana tetep ke sini sih, toh setelah menjajal, rasanya seperti nonton di bioskop lain, enggak terlalu terasa bedanya," katanya.
Baca juga: Cukup Bayar Rp 10.000, Yuk, Ngabuburit di Bioskop Rakyat Teluk Gong!
Mengenai hanya film buatan Indonesia yang diputar, Angel dan Inka merasa tidak keberatan. Buat keduanya, film Indonesia pun menarik untuk ditonton.
"Banyak kok film lokal kita yang bagus dan bermutu. Seperti Keluarga Cemara yang baru kita tonton, terus film bergenre horor buatan Indonesia itu juga punya daya tarik," tambah Angel.
Adapun masukan dari warga yaitu penayangan film sempat mengalami macet sesaat.
"Cuma diawal agak macet tayangannya, selepas itu oke kok. Sound-nya juga kenceng, buat saya kualitas studionya bagus," sebut warga bernama Inka lagi.
Sedangkan Zidane berharap sekat antar studio bisa ditambah. Sebab dia bercerita, saat film secara bersamaan diputar di dua studio, suara film tersebut masuk ke studio yang lain.
"Sound dari studio sebelah masuk ke studio saya, jadi ya harapannya bisa dibenahi sebelum nanti dibuka secara resmi," saran Zidane.
Adapun bioksop rakyat Indiskop dibangun dengan kerjasama antara Perumda Pasar Jaya dan PARFI 56.
Nantinya saat bulan Ramadhan, Indiskop akan menggelar acara ngabuburit. Cukup dengan membeli tiket seharga Rp 10.000 masyarakat dapat menonton di bioskop rakyat tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.