Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Main Engklek di Trotoar Jalan Jenderal Sudirman

Kompas.com - 17/05/2019, 20:39 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pejalan kaki tampak melompat-lompat di trotoar dekat Halte Gelora Bung Karno, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2019) siang.

Rupanya di trotoar itu terdapat gambar permainan tradisional engklek dan hal itulah yang membuat para pejalan kaki refleks bermain (berlompat).

Di ujung permainan ada tulisan "Ayo main" dan terdapat pula papan berwarna kuning dengan tulisan "Trotoar untuk pejalan kaki".

Sejumlah pejalan kaki itu tampak antusias dan tersenyum ketika melihat gambar permainan ini. Namun tak sedikit pula yang melintas seperti biasa.

Baca juga: Serunya Permainan Engklek di Trotoar Jakarta...

Permainan tradisional di atas trotoar itu merupakan eksperimen sosial yang dibuat Koalisi Pejalan Kaki (KoPK).

Raina (26), salah satu pejalan kaki mengungkapkan ia senang dengan eksperimen itu. Raina jadi mengingat masa kecilnya ketika bermain engklek.

"Sudah 20 tahun kayaknya enggak main ini. Dan merasa sekarang sudah engga ada juga anak main ini. Makanya senang, refleks langsung gerak," kata dia.

Pejalan kaki lainnya, Safira (30), menyebutkan eksperimen itu bisa membuat rileks pejalan kaki yang sedang penat.

"Yang lewat kan kebanyakan orang yang habis kerja, capek beraktivitas, jadi lumayan mengobati penat," ucap Safira.

Koordinator KoPK Sandy Apriliansyah mengatakan, eksperimen itu sekaligus kampanye untuk mengembalikan fungsi trotoar.

"Trotoar kan bukan hanya ruang berjalan kaki saja, tapi juga sebagai ruang publik tempat warga berinteraksi. Ketika jumlah ruang bermain semakin sedikit, trotoar menjadi ruang publik yang tersisa untuk diangkat keberadaannya," kata Sandy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com