Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pedagang Pasar Tanah Abang Rugi hingga Rp 30 juta Saat Kerusuhan 22 Mei

Kompas.com - 23/05/2019, 12:38 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Pascakerusuhan, Pasar Tanah Abang masih tutup pada Rabu (23/5/2019). Sejumlah pedagang mengaku merugi hingga puluhan juta per hari karena tidak bisa berjualan di bulan Ramadhan ini.

Seperti yang dialami Nasir, salah satu pedagang kain di Pasar Tanah Abang Blok A. Ia mengaku dirinya rugi Rp 20 juta per hari karena tak jualan saat kerusuhan terjadi.

"Biasanya mah Rp 10 hingga 15 juta per harinya. Kalau lagi bulan Ramadhan ini keuntungan bisa dua kali lipat, makanya ruginya bisa sampai Rp 20 sampai 30 jutaan lah ini," ucap Nasir di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).

Nasir mengatakan, ia bahkan harus menjadwal ulang waktunya bertemu pelanggan. Sebab, beberapa pelanggannya berasal dari luar kota.

Baca juga: Pascarusuh 22 Mei, Aktivitas di Kawasan Tanah Abang Kembali Normal

"Pelanggan sudah banyak yang datang ke sini, kasihan ada yang langganan di luar kota mau berangkat ini hari sudah janjian mau ketemu sore, eh harus diundur hingga Senin gara-gara tutup," ucapnya.

Kondisi Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).KOMPAS. COM/CYNTHIA LOVA Kondisi Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).

Sama halnya dengan Zaenal Arifin, asisten manager restoran AW di Pasar Blok A mengaku kecewa. Menurut dia, kerugiannya bisa mencapai Rp 30 juta per hari.

"Ruginya mah ada kali Rp 30 juta soalnya kan lagi bulan Ramadhan biasanya banyak yang makan, apalagi buka puasa abis belanja," ucap Zaenal.

Ia juga harus buang-buang tenaganya, sebab meski toko tutup, dirinya harus tetap ke Pasar Tanah Abang mengecek instalasi air dan pendingin untuk memastikan dagingnya masih segar.

Baca juga: Pedagang Belum Berani Jualan, Pasar Tanah Abang Ditutup Situasional hingga 25 Mei

"Iya masih tetap ke sini karena kan kita harus ngecek kondisi air, pendingin daging soalnya kalau dimatiin akan busuk daging kita," ucapnya.

Zaenal berharap Pasar Tanah Abang dibuka kembali dan ia bisa berjualan kembali.

"Harapannya secepatnnya buka soalnya kita kalau Jumat, Sabtu, Minggu itu pelanggan pasti ramai," ucapnya.

Tidak hanya pedagang, pembeli pun juga kecewa dengan tutupnya Pasar Tanah Abang. Sejumlah pengunjung yang tak tahu Pasar Tanah Abang hari ini masih tutup. 

Salah satunya, Lina, pengunjung dari Bogor yang tampak mengemper di depan toko karena tak tahu jika Pasar Tanah Abang masih tutup.

Baca juga: Pasar Tanah Abang Tutup, Kerugian Lebih dari Rp 200 Miliar

"Belum tahu sih tadi belum dengar dari berita. Kemarin kan saya tahu ada masalah kayak gini (demo), makanya kemarin enggak berani ke sini. Pas sampai sini baru tahu (tutup). Ini mau pulang saya," ucap Lina.

Ia mengaku kecewa, dirinya sudah berada di Pasar Tanah Abang sekitar pukul 08.00 WIB untuk berbelanja pakaian lebaran.

"Kecewa banget," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan kawasan perbelanjaan Pasar Tanah Abang Blok A hingga Blok G ditutup hingga tanggal 25 Mei 2019. Namun, penutupan sementara ini menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com