Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Loket Pembatalan Tiket Kereta Api Dipenuhi Penumpang

Kompas.com - 03/06/2019, 20:22 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Loket pembatalan tiket di Stasiun Pasar Senen pada Senin (3/6/2019) siang dipenuhi calon penumpang.

Sekira 40 orang yang menunggu di sana urung berangkat ke kampung halaman menggunakan kereta api atau ingin mengubah jadwal pemberangkatan.

Reksi (25) yang mengaku hendak pulang ke Surabaya, Jawa Timur salah satunya.

Baca juga: Kehabisan Tiket Kereta Api? Mudik Pakai Bus AKAP Trans Jawa Saja...

Ia dan keluarga mestinya berangkat pada besok 4 Juni 2019, tetapi membatalkan perjalanan karena berubah pikiran.

"Ibu sudah duluan ke sana dari tanggal 1, saya sama adik, sama bapak nyusul. Tadinya mau besok sore jalan naik kereta, sampai Surabaya mungkin subuh, cuma kata ibu berangkat malam ini saja pakai mobil biar di sana bisa jalan-jalan, soalnya mobil yang di Surabaya enggak bisa dipakai," ujar Reksi.

Ia pun datang ke loket pembatalan tiket KA Gumarang yang sedianya ia tumpangi pukul 15.45 WIB besok dengan membawa formulir pembatalan tiket.

Berbeda dengan Reksi, Fransiskus (36), membatalkan dua tiket perjalanan KA Argo Bromo Anggrek untuk keberangkatan pada 5 Juni 2019.

Awalnya, tiket ini buat istri dan seorang putranya yang tak kebagian tiket menuju Semarang pada esok hari, Selasa (4/6/2019).

"Saya dapat tiket terakhir buat besok ke Semarang. Jadi, ya sudah, waktu itu mikirnya saya duluan ke sana biar nyiapin ini-itu, tetapi saya cek terus aplikasi, loh kok tiba-tiba ada lagi slot, kalau enggak salah 6 kursi. Saya pesan, yang kemarin saya batalkan ini," ucap Fransiskus.

Dia mengaku tak keberatan akan pengembalian uang sebesar 75 persen.

"Kan memang niat awalnya tentu berangkat bareng. Lebih penting bareng-barengnya, dong," kata Fransiskus lagi.

Sementara itu, Kepala Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunisa menyebutkan, setiap hari pada musim Lebaran, ada saja calon penumpang kereta api yang membatalkan tiket.

"Per harinya bisa mencapai 60 sampai 90-an orang (yang membatalkan perjalanan). Motifnya macam-macam, ada yang mau mengubah jadwal, dan lain-lain kepentingan pribadi masing-masing, kami tidak pernah menanyakan itu," kata Eva kepada wartawan di Stasiun Pasar Senen, Senin siang.

Baca juga: Mudik Lebaran, Penumpang Datang 5 Jam Lebih Awal di Stasiun Pasar Senen

Meski begitu, menurut Eva, tiket perjalanan yang dibatalkan biasanya segera terjual kembali, apalgi waktu musim Lebaran.

Untuk itu, ia menyarankan para calon pemudik yang belum memperoleh tiket untuk terus memantau perkembangan ketersediaan tiket melalui aplikasi KAI Access.

Sebab, tiket perjalanan yang sudah dibatalkan akan dijual kembali dan informasinya bisa dilihat melalui KAI Acces.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com