Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penetapan Titik Koordinat Rumah Siswa Bikin Lama Verifikasi Berkas PPDB

Kompas.com - 18/06/2019, 07:22 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala SMP Negeri 1 Kota Bekasi Euis Siti Halimah mengatakan, penetapan titik koordinat rumah siswa memakan waktu lama saat proses verifikasi berkas Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2019/2020 yang sudah dimulai hari ini Senin (17/6/2019).

Euis mengatakan, selain penetapan titik koordinat rumah siswa, proses verifikasi juga terdiri dari penyerahan berkas seperti KTP orang tua, Kartu Keluarga (KK), dan surat keterangan lulus.

"Penentuan titiknya harus tepat soalnya sesuai rumah siswa. Sekitar 5 menit kira-kira untuk proses penetapan titik radiusnya, belum lagi kalau mutar-mutar (loading), kami soalnya pakai aplikasi, penetapan titik radius ini untuk menentukan poin yang didapat siswa untuk jalur zonasi," kata Euis di SMPN 1 Kota Bekasi, Senin (17/6/2019).

Baca juga: PPDB 2019 SMA Depok Diwarnai Jastip Nomor Antrean

Euis menambahkan, proses penetapan titik radius rumah siswa yang baru diterapkan tahun ini disesuaikan dengan lokasi kelurahan dan kecamatan rumah siswa. Jika rumah siswa sangat dekat dengan alamat sekolah yang dituju, maka semakin besar poin yang didapatkan.

"(Penetapan titik radius) diterapkan supaya lebih presisi, kalau pakai skema sesuai RT/RW, kelurahan atau kecamatan kan waktu itu ada siswa yang jarak rumahnya dekat dengan sekolah tapi dia beda kelurahan, nah itu kan beda poin-nya, kalau sekarang seperti itu tidak berlaku, kami pakai aplikasi dan dihitung sesuai jarak," ujar Euis.

Dia pun mengimbau agar orangtua siswa tidak terburu-buru melakukan pra pendaftaran PPDB. Sebab, waktu pelaksanaan verifikasi berkas masih berlangsung hingga 29 Juni 2019.

Baca juga: Hari Pertama Pra Pendaftaran PPDB, Orangtua Siswa Padati SMPN 1 Kota Bekasi

"Seharusnya orangtua siswa enggak usah buru-buru daftar yah, ini cuma verifikasi berkas dan tidak berpengaruh apapun. Dan ini waktunya masih panjang sampai tanggal 29 Juni," ujar Euis.

Adapun PPDB SMPN di Kota Bekasi dimulai pada 17 Juni 2019 dengan tiga jalur pendaftaran yakni, jalur zonasi, prestasi, dan pindahan orang tua atau wali untuk PNS, TNI/Polri, dan pegawai BUMN.

PPDB diawali dengan pra pendaftaran dari 17-29 Juni 2019, dilanjutkan dengan pendaftaran secara online pada 1-3 Juli 2019 di website https://bekasi.siap-ppdb.com/.

"Habis daftar, siswa tunggu pengumuman pada 4 Juli 2019. Jika lolos, siswa wajib melapor diri ke sekolah yang dituju pada 5 atau 6 Juli 2019," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah.

Untuk jalur zonasi, pendaftaran dibuka dua kali. Pendaftaran kedua bisa dilakukan pada 8-9 Juli 2019, jika pada pendaftaran pertama masih terdapat kursi kosong di SMPN. Sementara itu pengumumannya pada 10 Juli 2019 dan lapor diri pada 11 Juli 2019 di sekolah yang dituju pada pukul 08.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com