Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/07/2019, 06:58 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia di Guangzhou, China, Minggu (7/7/2019), pukul 02.20 waktu setempat atau 01.20 WIB.

Sutopo dikenal selalu memberikan informasi saat terjadi bencana di Indonesia. Apa pun yang jadi pertanyaan wartawan akan dia jawab baik melalui sosial media atau pesan singkat di aplikasi bertukar pesan.

Berikut 5 fakta Sutopo Purwo Nugroho yang dirangkum Kompas.com.

1. Aktif di media sosial

Sutopo aktif menggunakan sosial media, yakni Twitter dan Instagram. Melalui Twitter, Sutopo selalu menjelaskan bencana yang terjadi di Indonesia. Dia juga kerap membalas pesan yang dikirimkan masyarakat.

Dia sudah mem-posting cuitan lebih dari 13.000 per Minggu (7/7/2019). Tercatat 234.000 akun menjadi follower atau pengikutnya di akun Twitter pribadinya.

Ayah dua anak ini juga rajin mengirimkan rilis pers kepada wartawan. Dia selalu berusaha menjawab pesan atau telepon wartawan yang bertanya soal bencana.

2. Mengaku bukan orang cerdas

Pria asal Boyolali, Jawa Tengah itu mengaku bukanlah pribadi yang pintar dan cerdas. Ia juga mengaku tidak pernah jadi anak pintar semasa awal sekolah. Kelas 2 SD, misalnya, Sutopo belum bisa baca tulis.

Baca juga: Sutopo Purwo Nugroho, Nyontek Cara Kerja Wartawan untuk Kabarkan Bencana

Ia juga berasal dari keluarga yang kekurangan. Namun, hal tersebut tak menjadi alasan dirinya untuk menyerah. Ia punya semangat untuk belajar dan mengejar ketertinggalan pelajaran.

Hingga akhirnya, ia menjabat sebagai kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNBP pada usia 40-an. Dari sisi akademis pun, dia telah tamat S3.

Meski demikian, tak mudah menjadi seorang Sutopo. Sebagai salah satu pentolan BNPB, ia kerap kali dimaki dan dihujat orang, bahkan diancam karena selalu menyampaikan data dan fakta apa adanya, tanpa dikurangi, apalagi dilebihkan.

“Pernah juga saya bikin rilis bencana nasional, yang menghujat banyak sekali. Ada yang bilang, pengkhianat kamu Sutopo, mati kamu!” kata Sutopo.

Baginya, keejujuran kepada publik adalah kunci. Ia selalu menyampaikan fakta, tanpa mau menutup-nutupi apalagi membohongi.

3. Mengidolakan Jokowi dan Raisa

Sutopo dikenal mengidolakan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mengidolakan sosok presiden itu sejak Jokowi masih jadi wali kota Solo. Sutopo pun ingin bertatap muka dengan Jokowi, bahkan sekadar berjabat tangan.

Keinginannya tersebut pun terwujud ketika ia diundang langsung oleh Jokowi pada Jumat (5/10/2018) di Istana Bogor.

Ia tidak hanya bisa bersalaman, tapi juga mengobrol dengan Presiden.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Megapolitan
Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Berprofesi sejak 2019

Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Berprofesi sejak 2019

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Megapolitan
Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Megapolitan
Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Megapolitan
'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com