Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/07/2019, 06:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Sutopo Purwo Nugroho, menjadi seorang Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) merupakan tugas yang cukup menantang. Pasalnya, tugas ini berpacu dengan waktu, perkembangan penanganan bencana selalu perlu diinfokan setiap waktu. 

Masih teringat di benak Kompas.com sebuah percakapan Sutopo dengan teman-teman media pada tahun 2015 lalu.

Sutopo memilih duduk bersama wartawan di sebuah meja kecil dengan lima kursi yang ada di Kantor Presiden. Mungkin ada sekitar delapan orang yang mengerumini Pak Topo, demikian dia dipanggil, waktu itu.

Kami tidak sedang melakukan wawancara. Semua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang sambil bercerita, ada juga yang serius dengan laptop dan ponselnya karena harus mengetik menuntaskan berita.

Baca juga: Kepala Pusdatinmas BNBP Sutopo Purwo Nugroho Meninggal Dunia di China

Sementara Pak Topo ketika itu jari jemarinya sibuk menekan ponsel sambil bercerita bersama kami. Pembicaraan dibuka dengan Pak Topo yang bertanya, humas kementerian atau lembaga yang menurut kami paling bagus.

Bagus dalam artian, cepat menyebarkan informasi dan tidak sulit dihubungi wartawan.

Kami pun sepakat menyebut nama pria kelahiran Boyolali, 7 Oktober 1959 itu.

"Enggak lah, yang lain. Biar aku belajar yang bagus di mata wartawan itu seperti apa?" tanyanya.

Baca juga: OBITUARI: Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Humas BNPB dalam Kenangan

Sejumlah wartawan kemudian menyebut Humas Kementerian Luar Negeri hingga kementerian-kementerian di sektor ekonomi. Sutopo menyimak alasan-alasan yang disampaikan wartawan ketika itu sambil mengangguk-angguk.

Bagi kami, yang terpenting informasi cepat didapat, lengkap, dan pejabat yang berwenang mudah dikonfirmasi. Sutopo pun sepakat. Informasi harus cepat mengalir ketika sebuah peristiwa besar terjadi.

Informasi itu juga haruslah lengkap, pasti, dan tak menimbulkan tanda tanya. Hal ini penting untuk menangkal berita-berita bohong atau hoaks, kata Sutopo waktu itu.

Di saat bercerita itu, Sutopo masih disibukan dengan ponselnya.

Kompas.com pun iseng bertanya, "Bapak bikin rilis dari situ?"

"Iya, saya belajar banyak dari wartawan bagaimana harus mengetik cepat. Jadi saya ini kerjanya mirip-mirip wartawanlah, ada informasi apa langsung ketik, harus cepat," tutur Sutopo.

"Enggak pusing Pak ngetik di HP?" tanya Kompas.com lagi.

Baca juga: Dirawat Saat Musim Mudik, Sutopo BNPB Unggah Video dan Kata-kata Haru Ini...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tarif Tol Jakarta-Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Geledah Klinik Dokter Gadungan di Bekasi, Polisi Sita Jas Dokter dan Obat-obatan

Geledah Klinik Dokter Gadungan di Bekasi, Polisi Sita Jas Dokter dan Obat-obatan

Megapolitan
Dishub Bogor Bakal Pekerjakan Sopir Angkot Konvensional ke Angkot Listrik

Dishub Bogor Bakal Pekerjakan Sopir Angkot Konvensional ke Angkot Listrik

Megapolitan
Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Megapolitan
Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Berprofesi sejak 2019

Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Berprofesi sejak 2019

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Megapolitan
Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Megapolitan
Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Megapolitan
'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com