Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OBITUARI: Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Humas BNPB dalam Kenangan

Kompas.com - 07/07/2019, 05:56 WIB
Sabrina Asril,
Devina Halim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia di Guangzhou, China, Minggu (7/7/2019), pukul 02.20 waktu setempat atau 01.20 WIB.

Kabar ini langsung menyebar di grup-grup WhatsApp media yang selama ini dibuat Sutopo untuk menyebar informasi soal kebencanaan.

Duka dan doa pun mengalir deras untuk almarhum Sutopo dan keluarga.

Vonis kanker paru-paru

Menilik ke belakang, Sutopo meninggal dunia dikarenakan penyakit kanker paru-paru yang dideritanya. Dia divonis mengidap kanker paru-paru pada 17 Januari 2018.

Dalam wawancara dengan Kompas.com, Sutopo sempat mengaku hatinya hancus ketika dokter memvonisnya mengidap kanker paru-paru stadium 4B. Ia terkejut bukan main. Sutopo bukan perokok dan bergaya hidup sehat, tapi kanker paru tiba-tiba hinggap di tubuhnya.

Sutopo mengaku memang kerap batuk tetapi batuknya sembuh hanya dengan mengonsumsi obat pasaran. Namun, lama-kelamaan ia batuk dengan durasi sembuh yang cukup lama.

Baca juga: Sutopo Berobat hingga ke China, Netizen Ramaikan Tagar #DoaBuatSutopo

Akhir 2017, Sutopo memeriksa kesehatan di dokter spesialis jantung. Ia dinyatakan sehat dan terbebas dari penyakit. Hanya saja, kata dokter itu, asam lambungnya tinggi. Ia diberi obat asam lambung dan kemudian batuknya mereda.

Januari 2018, Sutopo berinisiatif mengecek kesehatan ke dokter spesialis paru-paru. Dari situlah ia tahu kanker telah bersarang di tubuhnya.

Dekat dengan media

Lepas dari soal vonis kanker yang menghinggapi Sutopo, pria kelahiran Boyolali, 7 Oktober 1969 itu dikenal dekat dengan wartawan. Dia tak pernah membeda-bedakan wartawan, dari media mana pun dia akan ladeni wawancara meski hari sudah larut.

Di kala bencana datang tiba-tiba di tengah malam, dia pun denan sigap menyebar informasi yang lengkap kepada wartawan lewat grup WhatsApp media yang dibentuknya.

Bahkan, pernah pula di saat kondisinya kian memburuk, Sutopo tetap nekat menggelar jumpa pers. Padahal, beberapa jam sebelumnya, Sutopo harus dipasang infus di rumah sakit. 

Baca juga: Kepala Pusdatinmas BNBP Sutopo Purwo Nugroho Meninggal Dunia di China

Dalam kenangan Kompas.com, suatu ketika Sutopo menemani bosnya, Kepala BNPB Syamsul Maarif di sekitar tahun 2015 melakukan rapat bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta. Sutopo tak ikut masuk ke dalam ruang rapat yang berada di gedung Kantor Presiden.

Dia setia menunggu bosnya itu sambil bercengkrama dengan wartawan. Meski cerita demi cerita mengalir dari Pak Topo, demikian dia dipanggil, tangannya terlihat sangat cekatan mengetik di ponselnya.

"Bapak bikin rilis dari situ?" tanya Kompas.com sekitar tahun 2015 itu.

"Iya, saya belajar banyak dari wartawan bagaimana harus mengetik cepat. Jadi saya ini kerjanya mirip-mirip wartawanlah, ada informasi apa langsung ketik, harus cepat," tutur Sutopo.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com