Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sehari, Petugas Bea Cukai Sita 200 Bungkus Rokok Jemaah Haji

Kompas.com - 11/07/2019, 16:12 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Rokok menjadi salah satu barang bawaan yang paling banyak terjaring dari koper jemaah haji di asrama haji.

Di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, misalnya, petugas bea cukai mengklaim mampu menyita 150 hingga 200 bungkus rokok setiap hari. Kebanyakan jemaah membawanya dalam bentuk slop isi 10 bungkus.

"Sehari bisa 15 sampai 20 slop. Saya akui, memang sudah berkurang daripada sebelumnya," ujar Pelaksana Pemeriksaan Bea Cukai Bekasi Farhan As'ad saat ditemui di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Kamis (11/7/2019).

Koper masing-masing kloter jemaah haji yang tiba di Asrama Haji Embarkasi Bekasi dibawa menggunakan mobil boks yang akan langsung menurunkannya di ruangan pemeriksaan. Di sana, koper jemaah langsung dipindai menggunakan pemindai sinar X.

Dari sanalah terlacak koper mana yang memuat barang terlarang, seperti benda elektronik, dan rokok. Petugas hanya mengizinkan jemaah membawa rokok sekitar 200 batang. Koper "bermasalah" itu akan digeledah bersama pemiliknya.

"Kita lihat isinya, lebih dari 2 slot atau enggak, kalau lebih ya ditinggal di sini," kata Farhan.

 Baca juga: Cerita Nenek 102 Tahun Jadi Jemaah Haji Tertua di Surabaya

Ketentuannya kan 200 batang yang boleh dibawa. Cuma, kita di sini ketentuannya 2 slop, 1 slop (isi) 10 bungkus. Tapi ada juga yang 1 bungkusnya isi 10 batang, berarti cuma boleh bawa 1 slop," ia menjelaskan.

Setelah digeledah, petugas akan mengizinkan jemaah memasukkan dua slop rokok kembali ke koper. Koper akan diperiksa lagi menggunakan sinar X guna memastikan tak ada lagi rokok yang disembunyikan.

Rokok yang diamankan akan dititipkan ke panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH), disimpan di gudang penyimpanan barang sitaan di asrama haji.

"Nanti kita bikin berita acara serah terima dari jemaah. Pas pulang bisa diambil jemaah di PPIH. Kalau enggak, diserahkan ke kantor Bea Cukai," kata Farhan.

Segala cara dilakukan oleh jemaah haji yang bakal berangkat ke Tanah Suci agar bisa membawa serta rokok kesayangannya selama 40 hari ibadah haji.

Baca juga: Akal-akalan Jemaah Haji agar Tetap Bisa Bawa Rokok ke Tanah Suci

Beberapa dari jemaah sebetulnya sudah tahu bahwa jumlah rokok yang boleh dibawa terbatas. Namun, ada saja upaya mengakali pemeriksaan. Mahalnya harga rokok di Arab Saudi ditengarai jadi penyebabnya.

"Ada yang dibungkus handuk, ditutupin pakai  alumunium foil. Ada lagi yang diselipin di beras," pungkas Farhan.

Asrama Haji Embarkasi Bekasi telah memberangkatkan 15 kloter jemaah haji sejak Minggu (7/7/2019) hingga Kamis (11/7/2019) sore.

Pemberangkatan jemaah haji yang total berjumlah 97 kloter akan terus berlangsung hingga 5 Agustus 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com