Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Petugas KPPS Bekasi yang Gugur Dapat Santunan dari KPU

Kompas.com - 12/07/2019, 12:18 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Keluarga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019 yang gugur di Bekasi, Jawa Barat, mendapatkan santunan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Penyerahan biaya santunan sebesar Rp 36 juta dilakukan secara simbolis di Kantor KPU Kota Bekasi, Jumat (12/7/2019) siang.

"Walaupun santunan ini tidak bisa mengembalikan atau menyamai berharganya kehadiran almarhum, tetapi setidaknya ini menyambung silaturahim antara kita sesama penyelenggara pemilu," ujar Ketua KPU Kota Bekasi, Nurul Sumarheni dalam sambutannya.

"Pekerjaannya luar biasa dan itu akan dicatat di hati masyarakat. Semoga tidak lagi terjadi hal seperti ini, pemilu harus semakin baik sistem dan mekanismenya," imbuhnya.

Penyerahan simbolis dilakukan oleh Ketua KPU Kota Bekasi, Komisioner KPU RI Ilham Saputra, dan Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Sepuluh ahli waris keluarga mendapatkan gilirannya satu per satu.

Baca juga: KPU Depok Beri Santunan 4 Keluarga KPPS yang Meninggal

"Dari sekian banyak yang meninggal, memang mereka yang sangat berdedikasi menjalankan tugasnya. Pemilu 2019 ini pemilu pertama serentak dan menguras tenaga yang luar biasa. Santunan ini upaya kami meringankan beban bapak dan ibu sekalian," kata Ilham Saputra.

Tathie Wardianti, istri Sony Soemarsono (74) petugas KPPS TPS 157 Kelurahan Jatirahayu, Pondok Melati, Bekasi, yang meninggal pada 23 April 2019 silam, mengaku berterima kasih atas pemberian biaya santunan.

"Memang niat kita kerja untuk pemilu kan sosial. Sebetulnya tidak terlalu berharap, tapi saya menghargai, saya terima, walaupun berapa pun yang saya terima enggak bisa mengembalikan suami," kata Tathie.

"Sudah diterima (biaya santunan), sekitar 2 minggu lalu," imbuhnya.

Total, terdapat 14 petugas KPPS di Kota Bekasi yang gugur usai melaksanakan tugasnya pada pemilu serentak 17 April 2019 lalu. Namun, hanya 10 di antaranya yang diberikan santunan dari KPU RI. Komisioner KPU RI Ilham Saputra menyebut, dalam kategori KPU, petugas KPPS yang dianggap meninggal akibat bertugas saat pemilu serentak ialah mereka yang gugur sebelum 10 Mei 2019. Empat petugas KPPS lain, meninggal setelah 10 Mei 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com