JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Raya Kemang nomor 3, Bangka, Mampan Prapatan, Jakarta Selatan nampak begitu lenggang. Trotoar yang terbentang di pinggir jalan pun sepi akan kaki kaki yang melangkah.
Pukul 21.00 WIB, suasana terasa dingin, sepi dan bahkan seperti mati tanpa kehidupan. Hanya kendaraan mobil dan motor yang lalu lalang menyisir jalanan.
Namun, siapa sangka di kawasan sepi yang tidak banyak diperhatikan orang itu pernah berdiri tempat nongkrong favorit muda mudi Kemang pada masanya.
Benar, tempat legendaris itu bermana Kemang Food Festival. Bagi yang kenal betul tempat itu, tentu masih melekat dalam kenangan bagaimana Kemang Foodfest pernah berjaya.
Kini kisah kejayaan Kemang Foodfest tidak banyak diketahui anak muda zaman sekarang.
Kevin contohnya. Pria anak muda dengan usia berkisar 20 tahun ini kebingungan ketika Kompas.com bertanya tentang lokasi "Kemang Food Festival" dulu.
Dia spontan menjawab, "Wah apaan tuh?", katanya saat ditemui di jalan Kemang Raya 3, Jumat (12/7/2019).
Bagi yang belum tahu, tempat ini dulu berlokasi di jalan Kemang Raya tepatnya di seberang toko Malinda Design Center.
Sekarang tempat ini hanya dipagari seng sepanjang 100 meter lebih. Seng yang juga berfungsi menjadi pagar itu bahkan terlihat sudah rusak, karatan, banyak rerumputan liar. Bahkan ada tulisan "Indonesia Bisa", sisa hiasan Asian Games yang lalu.
Baca juga: Pemprov Akan Cek IMB Warga yang Protes Revitalisasi Trotoar Kemang
Di balik pagar seng itu, hanya ada pepohonan, rumput liar. Benar-benar seperti hutan bila dilihat waktu malam hari.
Bagi sebagian orang, tempat ini menyimpan banyak kenangan. Salah satunya Helmi (37).
Tahun 2002 nampak seperti kemarin baginya. Di tahun itu lah dia menghabiskan masa muda, nongkrong dengan kawan sejawat hingga pacaran di Kemang Foodfest.
"Dulu hampir setiap malam main ke sini. Ya sama pacar, sama temen-temen, pokoknya sering nongkrong di sini," kata dia saat ditemui di lokasi.
Pilihan makanan yang banyak dan harganya yang terjangkau jadi salah satu alasan mengapa Helmi kerap nongkrong di sini.
Dahulu, cerita Helmi, kawasan ini menyajikan berbagai jenis makanan. Dari nasi goreng gerobak hingga makanan ala luar negeri ikut dijajakan.