Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Baru Sedikit, Pengelola Sekolah Swasta di Bekasi Bakal Demo Kantor Wali Kota Besok

Kompas.com - 15/07/2019, 17:59 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi berencana mengadakan aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Bekasi, Selasa (16/7/2019).

"Betul. Kita lagi koordinasi dengan polres," ujar Sekretaris BMPS Ayung Sardi Dauly saat dihubungi, Senin (15/7/2019).

Ayung menyebut, aksi unjuk rasa dilatarbelakangi keresahan sejumlah pengelola sekolah swasta di Bekasi lantaran jumlah peserta didik baru yang diterima semakin sedikit. Selain itu, Ayung menilai Pemerintah Kota Bekasi pilih kasih terhadap pengelolaan sekolah negeri dan swasta.

"Kami minta pendidikan itu tidak ada dikotomi antara negeri dan swasta. Jangan perhatian setengah-setengah kepada swasta," kata dia.

Baca juga: Sekolah Dibuka Dadakan, Siswa SMPN 57 Bekasi Harus Pinjam Fasilitas Belajar dari Sekolah Lain

"Sekolah negeri tiap tahun dibangun, sekolah swasta dibangun oleh masyarakat tapi tidak dapat siswa karena siswa yang ada berbondong-bondong masuk sekolah negeri karena pemerintah kota janjikan gratis," Ayung menjelaskan.

Salah satu hal yang disoroti oleh Ayung yakni munculnya unit sekolah baru (USB) di Kota Bekasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) sejak 1 Juli 2019 silam. Tercatat, ada 8 unit SMP negeri baru yang dibuka pada PPDB tahun ini. Maraknya SMP Negeri dinilai Ayung jadi salah satu penyebab terjunnya jumlah siswa di sekolah swasta.

"Iya karena itu tadi, unit-unit sekolah baru yang SMP itu berkembang banyak," kata Ayung. Meski demikian, ia mengaku masih menghimpun data siswa baru sekolah-sekolah swasta dari berbagai tingkatan untuk tahun ajaran kali ini.

Baca juga: Orangtua di Duren Jaya Bekasi Kaget Tiba-tiba Muncul SMPN 57

Ayung mengklaim aksi unjuk rasa BMPS di depan Kantor Walikota Bekasi besok bakal diramaikan oleh 1.000 peserta.

"Rencana setelah shalat zuhur di Islamic Center, bergerak ke kantor walikota," kata Ayung.

Menanggapi sedikitnya jumlah siswa yang berpaling ke sekolah swasta di Bekasi, Kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan Kota Bekasi Mawardi menyebut pihaknya belum menerima laporan.

Ia mengaku heran, sebab pada tingkatan SMP saja, jumlah SMP Negeri di Kota Bekasi cuma sanggup menampung sekitar 30 persen lulusan SD. Artinya, di atas kertas, 70 persen lulusan tersisa berpotensi terserap di sekolah swasta.

Baca juga: Dibuka Mendadak, Siswa SMPN 57 Bekasi Sibuk Beres-beres Barang Bekas SD

"Belum ada yang lapor resmi ke kami. Kalau dari segi kelulusan, 44.000 (kelulusan SD dan madrasah) harusnya enggak usah sampai terjadi ya (sekolah swasta kekurangan siswa? Kita terima 15.000-an siswa, kan masih banyak sisanya," ucap Mawardi saat dihubungi Senin pagi.

Dari data yang diterima Kompas.com dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi usai PPDB, jumlah lulusan SD yang mendaftar di SMP Negeri sejumlah 21.793 anak. Sebanyak 57 SMP Negeri di Kota Bekasi hanya sanggup menyediakan kursi bagi 14.534 anak di antaranya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com