Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Hotman Paris Damaikan Garuda Indonesia dan Youtuber Rius Vernandes

Kompas.com - 19/07/2019, 11:37 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Garuda Indonesia mencabut laporan terhadap Youtuber Rius Vernandes dan kekasihnya, Elwiyana Monica. Laporan dicabut menyusul mediasi yang dilakukan kedua belah pihak.
 
Sebelumnya, serikat karyawan Garuda Indonesia melaporkan kedua Youtuber atas tuduhan pencemaran nama baik atas review yang diberikan terhadap pelayanan kelas bisnis maskapai tersebut. 
 
Ada nama pengacara Hotman Paris di tengah perdamaian Garuda Indonesia dengan Youtuber Rius Vernandes.
 
Hotman mengatakan, mulanya ia dihubungi langsung oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau biasa disapa Ari Askhara unruk menjadi pengacara mereka. Namun, Hotman menolak. 
 
"Saya bilang, untuk jadi kuasa hukum saya belum siap. Tapi untuk jadi mediator untuk cepat mengusahakan perdamaian, saya bersedia walaupun tidak dibayar," ujar Hotman kepada Kompas.com, Jumat (19/7/2019).
 
 
Hotman memandang kasus ini kurang elok untuk dilanjutkan. Apalagi, Garuda Indinesia merupakan maskapai besar milik bangsa Indonesia. Ari pun sepakat dengan rencana Hotman untuk berdamai.
 
Akhirnya, Hotman dan manajemen Garuda Indonesia melakukan pertemuan untuk membahas rencana mediasi. Pihak Garuda Indonesia pun menghubungi Rius dan disambut positif. 
 
Akhirnya, Jumat pagi di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, Garuda Indonesia dan Rius beserta pengacaranya dipertemukan. 
 
 
Hotman mengatakan, yang dibahas dalam pertemuan tersebut hanya kesepakatan untuk berdamai, bukan ajang klarifikasi maupun penyampaian keberatan. 
 
"Teknik saya memediasi adalah tidak perlu membahas substansi kasus, tidak perlu menyatakan siapa salah, siapa benar. Pokoknya laporan dicabut, tidak ada saling lapor lagi. Selesai," kata Hotman. 
 
Pertemuannitu membuahkan perjanjian perdamaian yamg ditulis tangan dan didiktekan oleh Hotman. Kemudian, kesepakatan tersebut ditandatanganinkedua belah pihak. Dengan adanya perjanjian damai tersebut, maka masalah hukum antara keduanya selesai.
 
Hotman mengatakan, hari ini juga, pihak Garuda Indonesia mencabut laporan polisi terhadap Rius dan Elwi. 
 
 
"Bahkan Rius akan diundang Dirut Garuda untuk meninjau fasilitas Garuda agar lebih terbuka. Karena Garuda kan milik kita semua," kata Hotman. 
 
Kasus ini bermula dari unggahan Rius di akun Instagram-nya, @rius.vernandes. Ia mengunggah Instastory tentang menu makanan yang ditulis tangan di kelas bisnis Garuda Indonesia, pada Sabtu (13/7/2019) malam.
 
Ia juga mengunggah video di akun Youtube-nya berisi penjelasan soal kartu menu tersebut.
 
Dalam video berdurasi 21 menit 7 detik, Rius mengaku melihat penumpang lain yang duduk di depannya mendapatkan menu dengan tulisan tangan seperti yang ia unggah di Instagram pribadinya.
 
Rius pun mengungkapkan kekecewaannya karena kehabisan stok white wine dan merekam video penumpang lain yang punya kekecewaan yang sama. 
 
Pada Selasa (16/7/2019), di akun Instagramnya, Rius mengunggah foto dua amplop berisi surat panggilan untuk dirinya dan Elwi. Ternyata, Garuda Indonesia melaporkan keduanya ke Polres Bandara Soekarno-Hatta. 
 
Keduanya disangkakan Pasal 27 ayat 3 Jo Pasal 45 ayat 3 dan atau Pasal 28 ayat 1 Jo Pasal 45A ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau Pasal 310 dan atau Pasal 311 KUHP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com