Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkenalan dengan Hajaka, Komunitas yang Bangga dengan Handphone Jadulnya...

Kompas.com - 22/07/2019, 07:31 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Matahari bersinar terang pada siang itu. Suasana di Taman Honda, Jalan Tebet Timur Raya, Tebet, Jakarta Selatan tampak ramai.

Taman ini memang menjadi lokasi berkumpul banyak orang. Baik bagi para keluarga yang datang untuk menikmati udara segar dari pepohonan yang rindang hingga tempat nongkrong berbagai komunitas.

Ketika memasuki taman ini Kompas.com langsung mencari satu komunitas yang sering berkumpul atau kopdar di Taman Honda.

Tak sulit mencarinya, karena dari jarak 50 meter sudah terlihat banner tinggi yang bertuliskan "Kopdar Komunitas HAJAKA".

Ya, Kompas.com memang sengaja ingin menemui komunitas unik ini. Hajaka sendiri merupakan singkatan dari Hp Jadul Jakarta.

Baca juga: Komunitas Reenactor Indonesia, Ketika Penggila Sejarah Hidupkan Lagi Soekarno hingga Tentara Nazi

Dari namanya sudah pasti langsung terlintas di pikiran bahwa komunitas ini merupakan perkumpulan kolektor hp atau ponsel zaman dulu yang disingkat jadul.

Benar saja, di bawah banner tersebut sudah dijajarkan berbagai ponsel jadul dari Nokia 3310, Nokia Ngage, hingga Ericsson R310.

Kopdar ini pun terbilang sederhana, para anggota komunitas hanya perlu membawa ponsel jadulnya dan sisanya mereka hanya bercakap-cakap dengan santai sembari bertukar informasi mengenai ponsel jadul.

Sesekali mereka menyeruput kopi maupun minuman jahe merah juga gorengan yang sudah dibeli.

Berawal dari Jembatan Item

Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar atau tahu mengenai Jembatan Hitam (Item) yang terletak di Jatinegara, Jakarta Timur.

Jembatan Item memang dikenal sebagai surganya barang-barang bekas atau barang loakan.

Dari sana pula beberapa anggota komunitas bertemu karena senang berburu dan mencari ponsel jadul.

"Itu lah pusatnya dulu HAJAKA berdiri, makanya dulu basecamp-nya di Jembatan Item. Kayak saya dan beberapa orang itu ada gerai di situ. Hunting sekaligus ngumpul jual beli juga, konsultasi," ucap Ketua Komunitas Hajaka, Masato kepada Kompas.com, Minggu (14/7/2019).

Contoh HP jadul yang dibawa saat kopdar di Taman Honda, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (14/7/2019KOMPAS.com/RYANA ARYADITA UMASUGI Contoh HP jadul yang dibawa saat kopdar di Taman Honda, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (14/7/2019

Terbentuknya komunitas ini pun secara spontan lantaran salah satu anggotanya Wisnu saat itu sengajar mengikuti kopdar komunitas hp jadul di Bogor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com