Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Fauzi Sebut Warga Tidak Perlu Khawatir soal Pengolahan Semen di Gambir

Kompas.com - 23/07/2019, 20:25 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Gambir Fauzi menanggapi keluhan masyarakat terkait pengolahan semen di kawasan Gambir yang dinilai menganggu kenyamanan warga.

Kepada Kompas.com pada Selasa (23/7/2019), Fauzi menjelaskan bahwa tahun 2018 lalu PT Adhimix Precast Indonesia sudah mensosialisasikan pembangunan pengolahan semen tersebut ke warga Kebon Jahe Tujuh, Gambir.

Fauzi mengatakan, saat itu PT Adhimix Precast Indonesia telah berjanji akan bertanggung jawab terhadap kebutuhan warga sekitar yang terdampak.

Mulai dari memberikan jaminan pengobatan, pengadaan ambulans, dan kegiatan sosial warga lainnya.

Baca juga: Warga Keluhkan Keberadaan Pengolahan Semen di Gambir

Menurut Fauzi, pihak Adhimix telah menutupi kawasan pengolahan semennya menggunakan jaring-jaring untuk mengantisipasi warga terkena debu.

Melihat sejumlah jaminan dari Adhimix, warga setempat akhirnya menyetujui pembangunan pengolahan semen itu. Pasalnya persetujuan tersebut juga sudah dalam bentuk tertulis dan bermaterai.

Setelah ada persetujuan dari warga, lanjut Fauzi, pihaknya pun mengeluarkan surat izin mendirikan bangunan.

Sebab pengolahan semen ini sudah lulus menguji amdal (analisis dampak lingkungan) dari pengolahan semen itu.

Baca juga: Menjaga Langit Tetap Biru di Kawasan Debu Pabrik Semen

"Selain itu juga pengolahan semen itu sudah ada UPL (upaya pemantauan lingkungan hidup) dan UKL (upaya pengelolaan lingkungan hidup)-nya. Jadi warga tidak perlu khawatir karena semua kekhawatiran itu akan ditanggung jawab oleh pelaksana," kata Fauzi, kepada Kompas.com.

Fauzi mengatakan, pembangunan pengolahan semen di kawasan permukiman warga itu juga untuk mempercepat pembangunan program pemerintahan.

Sebab menurut dia, tempat tersebut juga strategis dengan program-program pembangunan pemerintahan.

"Sudah dilakukan antisipasi (dari pemerintah dan pelaksana), kemudian ini juga untuk menunjang penyedian kebutuhan program pembangunan baik pemerintah daerah atau pusat," tutur Fauzi.

Sebelumnya, Warga kawasan Kebon Jahe Tujuh, Gambir, Jakarta Pusat, resah dengan adanya tempat pengolahan semen milik PT Adhimix Precast  Indonesia di sekitar tempat tinggal mereka.

Pengolahan semen itu terletak berdempetan dengan permukiman warga. Seorang warga Jalan Kebon Jahe Tujuh,  RT 15 RW 002, Jupri (56), menyatakan resah lantaran suara bising yang kerap didengar dari pengolahan semen tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com