Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Gambaran Trotoar Cikini dan Kramat Setelah Nanti Direvitalisasi

Kompas.com - 25/07/2019, 18:26 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengubah wajah trotoar di Jalan Cikini Raya dan Kramat Raya untuk memanjakan para pejalan kaki yang melintas di kawasan tersebut.

Dalam video di Youtobe yang diunggah Dinas Bima Marga DKI Jakarta tampak konsep desain Cikini-Kramat Raya itu. Video berdurasi empat menit tiga belas detik itu menampilkan wajah baru trotoar dengan anggaran Rp 75 miliar.

Di jalur trotoar itu, Dinas Bina Marga akan membangun tempat ekspresi bagi anak-anak muda, Plaza Taman Ismail Marzuki, jalur akses dari Stasiun Cikini ke moda transportasi umum lainnya.

Baca juga: Melihat Proses Revitalisasi Trotoar Cikini-Kramat yang Dianggarkan Rp 75 M

Selain itu, di bawah jembatan layang yang saat ini hanya jadi lahan kosong akan dijadikan ruang publik.

Kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) nantinya akan bisa dengan mudah diakses berbagai pihak, mulai dari para pejalan kaki, kaum disabilitas, lansia, atau para pengguna kursi roda.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan,  konsep wajah baru trotoar Cikini-Kramat itu sesuai dengan arah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengubah wajah Jakarta.

Sejumlah fasilitas yang akan dibangun dalam proyek revitalisasi trotoar di Jalan Cikini dan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Dokumen Dinas Bina Marga DKI Jakarta Sejumlah fasilitas yang akan dibangun dalam proyek revitalisasi trotoar di Jalan Cikini dan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Ia mengatakan, jalur untuk kendaraan pribadi di Jalan Cikini-Kramat Raya akan diperkecil, yang awalnya tiga lajur menjadi hanya dua lajur.

Trotoar yang akan dibangun lebarnya 4 hingga 6 meter.

Sementara lebar jalan hanya akan tersisa 7 meter.

Menurut hari, dengan menyisakan lebar yang sempit untuk jalan raya, itu akan mengubah pola pikir warga Jakarta agar beralih ke transportasi umum.

"Kalau gak mau macet pindah aja naik kendaraan transportssi umum, " kata Hari Selasa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com