Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rahman dan Rahim, Bayi Kembar Siam di Bekasi yang Menunggu Operasi

Kompas.com - 31/07/2019, 10:46 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Tak pernah terbayangkan di benak pasangan suami-istri Romi Darma Rachim (35) dan Ika Mutia Sari (30) memiliki bayi kembar siam yang diberi nama Ahmad Rahman Al Ayyubi dan Ahmad Rahim Al Ayyubi.

Ditemui Kompas.com di kediamannya Gang Pojok Jalan Bintara Jaya IV RT 14 RW 09, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Ika dengan tegar bercerita pada awal kehamilan, dirinya beserta suami senang karena mendapat kabar akan memiliki bayi kembar.

Namun ketika usia kandungan empat bulan, sang bidan yang memeriksa kandungan Ika bingung lantaran hasil pemeriksaan lewat alat Ultrasonigrafi (USG), tubuh kedua bayi seperti berdempet.

Romi dan Ika pun disarankan untuk mengecek kandungan ke salah satu klinik di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur yang memiliki alat USG 4 dimensi.

"Bidannya bilang 'Bu kok ini jantungnya ada dua kayak dekat gitu', saya bilang 'kembar siam bukan?'. Terus saya disuruh cek di USG 4 dimensi. Nah pas dicek di USG 4 dimensi di situ ketahuan kalau ini kembar siam karena mukanya seperti ciuman, jantung, dan hatinya menyatu," kata Ika di kediamannya, Rabu (31/7/2019).

Baca juga: Bayi Kembar Siam Adam dan Malik Selesai Dioperasi, Bagaimana Kondisinya?

Mengetahui sang anak terlahir kembar siam saat usia kandungan empat bulan, Ika dan Romi hanya pasrah dan berharap kedua bayinya bisa selalu sehat.

Romi dan Ika ikhlas menghadapi cobaan yang diterimanya dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Mereka secara rutin berkunjung ke RSUD Kota Bekasi untuk jalani pemeriksaan kandungan.

Namun karena minimnya kelengkapan alat di sana, mereka disarankan pihak RSUD untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan (RSUP) Jakarta Timur.

Selama menjalani pemeriksaan kandungan, Romi dan Ika bersyukur karena seluruh biaya perawatan dan pemeriksaan ditanggung fasilitas Kartu Sehat berbasis Nomor Induk Kependudukan (KS NIK) milik Kota Bekasi yang dimilikinya.

Apalagi, Romi hanya bekerja sebagai petugas parkir di salah satu kawasan ruko di Kota Bekasi sedangkan Ika sebagai karyawan toko. Keduanya tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk membiayai perawatan dan pemeriksaan bayi kembarnya.

"Semua ditanggung KS makanya saya bersyukur banget semua dipermudah, enggak dipersulit," ujar Romi.

Keterbatasan boks bayi di RSUP Jakarta Timur membuat pihak rumah sakit merujuk Romi dan Ika untuk melanjutkan pemeriksaan kandungan di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Baca juga: Kisah Bayi Kembar Siam di Bali, Miliki 2 Jantung dan Dapat Sumbangan Rp 100 Juta

 

Sebab, peralatan medis di rumah sakit tersebut lebih lengkap.

Hingga akhirnya pada 24 September 2018, Ika melahirkan secara sesar bayi kembar siamnya di rumah sakit tersebut. Perasaan campur aduk antara senang dan sedih dirasakan Romi dan Ika.

Rasa sedih kembali pahit dirasakan keduanya ketika mengetahui salah satunya bayinya bernama Rahim mengidap penyakit dandy walker syndrome atau kelainan otak bawaan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com