Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Bentrokan Antara Suporter Persija Vs PSM Makassar di Tebet

Kompas.com - 07/08/2019, 08:00 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Bentrok antara suporter sepak bola terjadi di kafe Komando yang berada di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (2/8/2019).

Bentrok terjadi antara oknum suporter PSM Makasar dan suporter Persija Jakarta.

Kedua belah pihak bentrok pascapertandingan Final Liga Indonesia antara Persija dan PSM Makasar usai pukul 18.00 WIB.

Akibat peristiwa tersebut, beberapa bagian kafe dan mobil di parkiran rusak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Berikut empat fakta terkait kejadian tersebut.

1 Berawal Joget–joget

Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar menjelaskan, semua berawal dari selebrasi suporter PSM Makassar.

Setelah timnya menang, pendukung PSM Makassar selebrasi dengan berjoget di dalam kafe.

"Ketika selesai pertandingan dan salah satu menang dari pihak PSM di dalam ada yang berjoget-joget dan ada diduga suporter Persija yang melintas melihat dan melakukan pelemparan," ujar Indra Jafar di lokasi kejadian.

Akibat peristiwa tersebut, beberapa bagian kafe rusak. Satu mobil yang terparkir juga rusak.

2. Tembakan peluru gas air mata

Polisi sempat menembakkan gas air mata saat bentrok berlangsung.

"Kepolisian melakukan langkah-langkah memberikan tembakan gas air mata agar kelompok itu membubarkan diri," ujar Indra.

Saat itu, suporter PSM Makassar dilempari oleh oknum suporter Persija Jakarta. Suporter PSM Makassar terpancing emosi.

"Suporter PSM juga sempat maju keluar, sehingga memancing dari pada suporter yang melintas. Setelah itu kita imbau untuk masuk lagi ke dalam sempat terjadi pelemparan tetapi warga sekitar juga justru mencoba membantu petugas agar situasi kondusif," terang Indra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com