Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Mati Listrik, FAMI Gugat Presiden dan Dua Kementerian

Kompas.com - 07/08/2019, 17:25 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Advokad Muda Indonesia (FAMI) mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas peristiwa pemadaman listrik yang terjadi di Jabodetabek, Minggu (4/8/2019).

Pihak FAMI menggugat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Kementerian ESDM dan Kementrian BUMN. Gugatan tersebut terdafar dengan nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Sel.

Dalam gugatanya, mereka menuntut ganti rugi sebesar Rp 313 triliun kepada para tergugat.

Baca juga: 58 Warga Bakal Gugat Presiden hingga Gubernur DKI soal Kualitas Udara

"Kami menuntut ganti rugi kepada para tergugat untuk membayar secara tunai dan sekaligus, sebesar Rp 313 triliun, dengan rincian bahwa kerugian materiil 213 triliun sedangankan imateriilnya sebesar Rp 100 triliun," ucap Ketua FAMI Zenuri Makroji di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (7/8/2019).

Ganti rugi tersebebut dinilai setimpal dengan kerugian yang diderita masyarakat selama padamnya listrik pada Minggu lalu.

Selain itu, FAMI juga meminta beberapa hal kepada penggugat dalam gugatanya.

Baca juga: Keluarga Korban MH17 Gugat Presiden Putin Rp 100 Miliar Per Korban

"Kami meminta agar memerintahkan kepada tergugat untuk meminta maaf kepada seluruhan masyarakat terdampak pemutusan listrik secara tiba-tiba dan tidak akan mengulangi perbuatannya secara terbuka dan dimuat di media cetak elektronik," tambah Zenuri.

FAMI juga meminta presiden mencopot jabatan dua menteri tersebut dan merombak jajaran di tubuh PLN. Terakhir dia meminta alokasi dana ganti rugi dikelola oleh pihaknya.

"Kemudian menunjuk kami atau lembaga lain untuk mendistribusikan kerugian materil dan imateril yang dibagikan kepada masyarakat," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com