Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Guru Honorer di Depok Terlambat karena Sekolah Belum Laporkan SPJ

Kompas.com - 08/08/2019, 09:43 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Mohammad Thamrin mengatakan, keterlambatan pembayaran gaji guru honorer hingga hampir tiga bulan di wilayahnya karena pihak sekolah belum melaporkan surat pertanggungjawaban (SPJ) ke kantor Dinas Pendidikan.

"Jadi memang karena tahun ajaran baru juga ya makanya sekolah nginput SPJ terlambat dan kasih ke kami juga telat," kata Thamrin, Kamis (8/8/2019).

Ia mengatakan, proses pembayaran gaji guru honorer membutuhkan waktu lama. Para guru harus menghitung hari masuk kerja lalu mengimput datanya ke sistem yang tersedia.

Baca juga: Guru Honorer di Depok Keluhkan Gaji yang Terlambat Hampir 3 Bulan

Pihak sekolah lalu mengajukan rekapan hari masuk kerja para guru-guru honorer itu ke Dinas Pendidikan. Rekapan tersebut diproses setelah tanggal 20 tiap bulan.

"Sekarang juga kami harus selektif melihat kinerja guru dan pengajuan (absen penggajian) itu tergantung sekolah. Kalau cepat ya cepat, bukan lagi kayak dulu per kecamatan, sekarang sudah langsung ke sekolah-sekolah," kata Thamrin.

Ia menjelaskan, tahun 2019, sejak gaji guru honorer dibayar dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sistem pembayaran tidak lagi tunai melainkan non-tunai.

"Jadi dari Disdik harus menyerahkan gajinya ke bendahara sekolah menggunakan rekening giro, kemudian bendahara sekolah memindahbukukan atau mentransfer ke rekening guru honor," ujar Thamrin.

Thamrin juga menambahkan, setiap bulan pihaknya harus memproses pembayaran gaji guru honor dan tenaga kependidikan honor( operator, penjaga sekolah) di SD dan SMP Negeri sebesar Rp 5,5 miliar.

Menurut dia, gaji guru honor SMP pada Juni dan Juli sudah dibayarkan dua minggu yang lalu ke sekolah masing-masing. Gaji Agustus baru akan ditransfer oleh bendahara sekolah setelah tanggal 21 Agustus 2019.

"Sementara untuk guru-guru honorer di SD mudah-mudahan paling lambat besok sudah ditransfer ke rekening bendahara sekolah untuk selanjutnya para bendahara sekolah mentransfer ke rekening guru honor," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com