Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Mahasiswa-Tokoh Papua, Anies Ajak Semua Pihak Jaga Ketertiban Jakarta

Kompas.com - 23/08/2019, 16:33 WIB
Nursita Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak semua pihak menjaga ketertiban Jakarta.

Anies menyampaikan itu dalam acara silaturahim forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) DKI Jakarta bersama mahasiswa dan tokoh masyarakat Papua di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jumat (23/8/2019).

"Mari kita sama-sama pastikan, di Jakarta ada ketertiban, ada ketenteraman bagi semuanya," ujar Anies.

Baca juga: Demo di Depan Istana, Mahasiswa Papua Teriakkan Referendum

Anies menekankan, kebanyakan orang yang tinggal di Jakarta adalah pendatang dari berbagai wilayah di Indonesia.

Jakarta selama ini selalu menjadi tempat dengan kesempatan yang setara untuk mereka semua. Anies berharap, kesetaraan itu selalu dijaga.

"Karena kita menyadari, kalau ada kesempatan yang setara bagi semuanya, perasaan keadilan akan hadir. Kalau ada perasaan keadilan, maka persatuan akan muncul. Dan kita berharap di Jakarta kita jaga terus suasana itu," kata dia.

Jika ada potensi gangguan, Anies berharap hal tersebut segera dikomunikasikan. Dengan demikian, Jakarta akan selalu tertib.

Baca juga: 5 Fakta Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Papua di Depan Istana Negara

"Kita berharap, bila ada yang dirasa potensi masalah, segera saling komunikasi, saling menyampaikan harapan. Dengan begitu, kita bisa menjaga," ucap Anies.

"Di hari-hari ke depan, di saat di banyak tempat ada kekhawatirkan, tengok di Jakarta, tunjukan di Jakarta suasananya aman, tertib dan kita jaga itu semua," tambahnya.

Acara silaturahmi ini dihadiri sejumlah tokoh asal Papua, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono, dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono.

Sebelumnya, sejumlah mahasiswa Papua dari Aliansi Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme, dan Militerisme, menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/8/2019) siang hingga petang.

Baca juga: Ini Upaya DPR RI untuk Selesaikan Permasalahan di Papua

Mereka memprotes tindakan diskriminasi dan rasis yang diterima mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur.

Massa meminta Presiden Joko Widodo memastikan proses hukum pelaku rasis terhadap mahasiswa Papua di Surabaya. Mereka juga berulang-ulang meneriakkan referendum.

Aksi serupa juga terjadi di sejumlah titik di Papua dan Papua Barat. 

Di Jayapura, Papua, aksi protes diikuti oleh ribuan orang yang melakukan long march dari Waena menuju Kantor Gubernur Papua. Aksi tersebut berlangsung tertib dan berakhir pada Senin petang.

Sementara di Manokwari dan Sorong, Papua Barat, aksi protes berakhir ricuh. Di Manokwari, kantor DPR Papua Barat dibakar massa, sedangkan di Sorong pengrusakan terjadi di Bandara DEO dan Lapas Sorong dibakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com