Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Tutup TPA Ilegal di Pamulang, Dinas LH Mau Buat Kesepakatan dengan Pemilik

Kompas.com - 04/09/2019, 18:19 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (LH) Tangerang Selatan (Tangsel) menindaklanjuti adanya laporan masyarakat yang resah tentang keberadaan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Jalan Kemuning 3, Kecamatan Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Sekretaris Dinas LH Tangsel Yepi Suherman mengaku akan melakukan akan menutup TPA ilegal tersebut. Namun, saat ini Dinas LH masih melakukan koordinasi untuk rencana tersebut karena lahan yang digunakan merupakan milik pribadi.

"Tindakan tegas kita tutup. Makanya itu rencanakan karena ini kan tanahnya ini milik pribadi jadi harus ada kesepakatan dulu dari pemilik tanah," kata Yepi saat dihubungi, Rabu (4/9/2019).

Menurut Yepi, sebelumnya pada tahun 2014 Dinas LH sudah melakukan penutupan terhadapnya TPA ilegal yang sudah beroperasi sekitar 10 tahun lalu.

Baca juga: Selain Berbau Menyengat, TPA Ilegal di Pamulang Juga Sering Bakar Sampah

Namun, saat ini proses pembuangan sampah kembali terjadi karena pemilik lahan yang masih membuka area itu.

"Tahun 2014 ke belakang itu sudah kita tutup. Ini masih ada karena masih ada yang buang dan diperbolehkan oleh pemilik, lahan dipakai bisnis oleh pemilik," sambungnya.

Dinas LH sendiri rencananya akan melakukan pertemuan dengan pemilik lahan, kelurahan dan kecamatan untuk mencari solusi masalah sampah yang dinilai meresahkan warga setempat sama ini.

Baca juga: TPA Ilegal di Pamulang Bikin Murid SD Sesak Nafas

"Kalau mau diangkutin siapin arm roll truck tapi terpenting harus tertata. Jangan ada lagi sampah di mana-mana. Kalau mau opsi pembersihan lahan itu yang kita koordinasikan sama yang punya wilayah seperti pemilik, RW, Lurah dan Camat. Dan mereka juga yang harus tegas," paparnya.

Sebelumnya tempat pembuangan akhir (TPA) sampah ilegal yang berada di Jalan Kemuning 3, Kecamatan Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dikeluhkan warga.

Ini karena lokasinya yang berdekatan dengan pemukiman kerap mendatangkan bau yang kurang sedap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com