Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Modus yang Biasa Dilakukan Pelanggar Batas Maksimal Dimensi Truk

Kompas.com - 05/09/2019, 16:26 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, banyak cara yang dilakukan para pemilik dump truk untuk melanggar batas maksimal dimensi demi mengangkut muatan lebih banyak.

Salah satunya seperti yang dilakukan PT Jakarta Transindo Jaya (JTJ), pemilik dump truk yang mengakibatkan kecelakaan beruntun di Tol Purbaleunyi, sesi Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019).

Awalnya pemilik dump truk mengujikan kendaraan mereka ke dinas perhubungan setempat dalam kondisi normal sehingga surat Sertifikasi Registrasi Uji Tipe (SRUT) kendaraan itu bisa diterbitkan.

Baca juga: Warga yang Kehilangan Anggota Keluarga Saat Kecelakaan Tol Cipularang Diimbau Segera Lapor

SRUT dibutuhkan pemilik dump truck untuk mengurus Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) di kepolisian.

"Saya dapatkan ada dump truck yang buku ujinya sudah keluar, kemudian di dalam buku uji dimensi truknya sesuai, artinya saat truk masuk ke pengujian, baknya itu sesuai ketentuan yang ada tapi begitu keluar, baknya diganti," kata Budi di Cilincing, Kamis (5/9/2019).

Setelah semua dokumen terbit, oknum-oknum itu mengganti bak dengan ukuran yang lebih besar.

Dalam kasus truk di Tol Cipularan, PT JTJ menggunakan bak truk yang ukurannya 70 cm lebih besar sehingga bisa memuat 300 persen dari total muatan awal.

Dari temuan Ditjen Perhubungan Darat, ada pula oknum yang berusaha memalsukan dokumen-dokumen seperti SRUT dan STNK.

"Nah yang ketiga, buku KIR-nya ada, isinya juga sesuai dengan ketentuan yang ada, tapi fisiknya tidak sesuai. Tapi setelah dicek, ternyata isi di dalam buku KIR ini tidak sesuai dengan fisiknya, jadi ini yang sedang disidik Polres Jakarta Utara, buku KIR-nya asli, tapi isinya palsu," ucapnya

"Kemudian siapa yang melakukan? oknum. oknumnya adalah masyarakat, sedang disidik oleh kepolisian," kata dia.

Baca juga: Sudah Diperiksa, Identitas 4 Jenazah Korban Kecelakaan Tol Cipularang Belum Teridentifikasi

Upaya-upaya seperti itu, kata Budi, bisa membahayakan keselamatan, tak hanya pengemudi truk tapi juga orang lain seperti yang terjadi di Tol Cipularang dan truk tanah yang terguling di Tangerang sebelumnya yang menewaskan empat orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com