Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[BERITA FOTO] Tumpukan Sampah Berusia 50 Tahun di Kali Baru

Kompas.com - 05/09/2019, 17:03 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Tumpukan sampah di aliran Kali Baru, di Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, kondisinya sangat mengkhawatirkan.

Sampah-sampah yang dibuang ke sana telah ada sejak puluhan tahun hingga menciptakan "pegunungan sampah".

Sebuah kasur busa (spring bed) terlihat di antara tumpukan sampah di aliran Kali Baru, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis (5/9/2019).KOMPAS.COM/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Sebuah kasur busa (spring bed) terlihat di antara tumpukan sampah di aliran Kali Baru, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis (5/9/2019).

Warga setempat menyebut, tumpukan sampah-sampah itu diperkirakan sudah ada sejak 40-50 tahun lalu, bahkan sebelum mereka ada di situ.

Baca juga: Miris, Penampakan Gunung Sampah Berusia 50 Tahun di Aliran Kali Baru

Bukan hanya itu saja, tumpukan-tumpukan sampah tersebut juga terlihat membentuk sebuah pulau kecil di tengah kali.

Tim patroli dari Satgas Naturalisasi Ciliwung dan Komunitas Peduli Ciliwung saat menyusuri tumpukan sampah-sampah yang berada di aliran Kali Baru, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis (5/9/2019).KOMPAS.COM/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Tim patroli dari Satgas Naturalisasi Ciliwung dan Komunitas Peduli Ciliwung saat menyusuri tumpukan sampah-sampah yang berada di aliran Kali Baru, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis (5/9/2019).

Fakta lain yang mencengangkan, warga setempat memanfaatkan Kali Baru yang telah dipenuhi sampah itu untuk keperluan mencuci, mandi, hingga menggosok gigi.

Tim patroli dari Satgas Naturalisasi Ciliwung dan Komunitas Peduli Ciliwung pun berupaya mengajak kepada semua pihak, khususnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk bersama-sama mencari solusi membebaskan sampah dari aliran kali yang menghubungkan antara Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok.

Tim patroli dari Satgas Naturalisasi Ciliwung dan Komunitas Peduli Ciliwung saat menyusuri tumpukan sampah-sampah yang berada di aliran Kali Baru, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis (5/9/2019).KOMPAS.COM/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Tim patroli dari Satgas Naturalisasi Ciliwung dan Komunitas Peduli Ciliwung saat menyusuri tumpukan sampah-sampah yang berada di aliran Kali Baru, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis (5/9/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com