Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Tangsel: Kami Menutup Diri dari Calon yang Usung Politik Identitas

Kompas.com - 10/09/2019, 23:11 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Tangerang Selatan mulai mempersiapkan calon Wali Kota Tangerang Selatan untuk Pilkada 2020 mendatang dengan membuka pendaftaran pertama pada Senin (9/9/2019) kemarin.

Di tengah penjaringan tersebut, PDI-P memiliki kriteria yang bakal menduduki kursi Wali Kota Tangeerang Selatan.

Ketua Tim Penjaringan PDI-P Suhari Wicaksono mengatakan, pihaknya memiliki kriteria khusus, salah satunya anti politik identitas yang menjadi sebuah alat sebuah kelompok seperti etnis, suku, budaya, dan agama.

"Kami menutup diri kepada calon-calon yang melakukan politik identitas. Jelas kami tolak itu yang memakai politik identitas mengarah ke transideologi," kata Suhari, Selasa (10/9/2019).

Baca juga: Mau Ikut Pilkada Tangsel, Putri Maruf Amin Ambil Formulir Pendaftaran dari PDI-P

Menurut Suhari, kriteria yang bakal diusung partai Banteng tersebut di antaranya harus pro NKRI dan Pancasila. 

Setelah dua hari dibuka, sudah lima calon yang mengambil formulir pendaftaran di DPC PDI-P Kota Tangerang Selatan. Mereka yakni putri Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah, pegiat anti korupsi TB Rahmad Sukendar, Tomi Patria, Kolonel Beben, dan Hery Gagarin.

Mereka harus menyerahkan formulir pendaftaran tersebut pada Selasa (17/9/2019) hingga pukul 00.00 WIB.

Setelahnya data dan hasil survei yang dilakukan PDI-P akan diserahkan ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Banten pada Sabtu (21/9/2019) dan dua hari setelahnya dikirimkan ke DPP PDI-P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com