Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan TNI-Polri Gelar Gladi Resik Prosesi Pemakaman Habibie di TMP Kalibata

Kompas.com - 12/09/2019, 11:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Akses masuk menuju Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, jelang prosesi pemakaman Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Kamis (12/9/2019), dibatasi.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Paspampres berjaga di gerbang utama pukul 09.00 WIB.

Pengunjung harus melintasi dua metal detector beserta mesin pemindai sinar X, lalu pemeriksaan tubuh oleh Paspampres.

Baca juga: Melayat ke Rumah Duka, Jokowi: Ini Penghormatan Besar Kita kepada Pak Habibie

Sejumlah anjing pelacak berputar-putar ketika aparat melakukan sterilisasi kurang lebih 30 menit.

Saat ini, di dalam TMP Kalibata masih digelar gladi resik prosesi upacara pemakaman BJ Habibie, dari pembacaan doa, penghormatan pada jenazah Habibie, hingga tembakan salvo.

Pasukan TNI yang terdiri dari Kopaska, Marinir, dan Kopassus, bersama anggota Polri tengah melakukan persiapan dengan senjata lengkap.

Baca juga: SBY: Saya Semakin Dekat dengan Habibie Sejak Ibu Ani Wafat.....

Anggota marching band juga tengah bersiap dengan terompet dan dramnya masing-masing.

Prosesi pemakaman BJ Habibie akan didahului penyerahan jenazah dari keluarga kepada negara pada pukul 12.30 WIB.

Pukul 13.00 WIB, jenazah akan dibawa meninggalkan rumah duka di bilangan Patra Kuningan dan diperkirakan tiba di TMP Kalibata 30 menit berselang.

Pukul 14.00 WIB, prosesi upacara pemakaman Habibie akan dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo yang bertindak sebagai inspektur upacara.

Baca juga: Anies Baswedan Sebut Sosok Habibie Dijadikan Cerminan Tokoh Sukses oleh Orangtua Indonesia

BJ Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto pada Rabu (11/9/2019) petang. Ia meninggal usai menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak 1 September 2019.

Menurut putra Habibie, Thareq Kemal Habibie, sang ayahanda wafat karena faktor usia dan masalah pada jantungnya.

"Karena penuaan tersebut, organ-organ tubuh mengalami degradasi, menjadi tidak kuat lagi. Jantungnya menyerah," kata Thareq Kemal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com