Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Pihak SD di Bekasi soal Video Pemukulan Seorang Siswa kepada Teman-temannya

Kompas.com - 16/09/2019, 18:08 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pihak SDN Pekayon Jaya 3 angkat suara soal dugaan kasus penganiayaan yang melibatkan seorang siswa kelas 6 terhadap beberapa rekannya.

Kasus tersebut sempat mengemuka usai videonya viral di media sosial.

Dalam video itu, tampak beberapa murid berjongkok di gang sekolah berdinding hijau. Mereka kemudian melindungi kepala masing-masing lantaran dipukul satu-satu oleh seorang murid lain yang diketahui berinisial A.

"Anaknya (A) tidak begitu kenyataannya mah. Sekarang kelihatan dari mukanya biasa gitu, tadinya kan saya lihat sadis. Sekarang pakai topi, rapi, biasa gitu," ujar Wali Kelas 6B SDN Pekayon Jaya 3, Deni Hilmana kepada Kompas.com, Senin (16/9/2019).

Baca juga: Dua Tahun Lesehan, Murid SDN Pekayon Jaya 3 Kembali Belajar di Meja

Deni menyebut, A merupakan anak dari latar belakang keluarga broken home.

Dalam kasus itu, murid-murid yang ia pukul merupakan teman sekelompoknya.

"Malah ada yang sebangku sama dia," kata dia.

Menurut pengakuan A, ia memukul temannya karena menolak ajakannya menyerbu kelompok murid sekolah lain yang telah mengganggu rekan mereka bersama.

"Jadi, alasannya, anak kelas 6 saya itu ada yang les di luar. Kemudian, di tempat les itu ketemu anak SD lain, dipukul katanya anak murid saya. Dia temannya si A," ungkap Deni.

"Nah kata si A, ayo kita pukulin balik, kita serang, serbu. Bocah-bocah itu enggak mau, (jadi) dipukulin, (katanya) enggak solider lu, mungkin gitu bahasanya," imbuh dia.

Namun, Deni mengaku tak percaya pada pengakuan A.

"Kan dia seperti bullying dari lama lho, dari kelas 5 mungkin, diintimidasi temannya, dipalakin. Anak segitu kan sudah bisa ngeles," ujar Deni.

Ia mengatakan, kasus itu sudah diselesaikan melalui proses kekeluargaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com