Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Penjelasan Pemerintah soal Ketiadaan Meja dan Kursi di SDN Jatimulya 09 Bekasi

Kompas.com - 17/09/2019, 14:00 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Hery Herlangga mengatakan bahwa kursi-kursi untuk murid SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, sedang dalam pengadaan.

"Belum semuanya terkirim, di antaranya yang belum (adalah) kursi-kursinya, sehingga belum bisa optimal untuk pembelajaran," kata Hery lewat sambungan telepon, Selasa (17/9/2019) siang.

Saat ini, baru meja-meja yang sudah dikirim ke sekolah sejak dua pekan lalu. Total ada 120 meja yang sudah tersusun di koridor lantai dasar sekolah.

Namun, meja-meja itu tetap belum bisa dipakai karena menunggu pengadaan kursi beres sehingga para murid tetap belajar di lantai.

Baca juga: SDN Jatimulya 09 Bekasi Sudah Diberi Meja, tapi Belum Boleh Dipakai

Hery mengatakan, pemakaian meja-meja itu harus sepaket dengan kursi. Pemakaiannya mesti menunggu prosesi serah terima secara resmi antara pihak SDN Jatimulya 09 dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi.

"Betul (tidak bisa dimasukkan ke kelas) karena belum ada serah terima. Jadi instilahnya nitip dulu sambil nunggu lengkap baru diserahterimakan," kata dia.

Hery berujar, pengadaan meja-kursi ini terbilang lama. Sebab, pengadaan baru diusulkan pada 2018, setelah SDN Jatimulya 09 rampung dipugar pada Januari 2018.

Menurut pihak sekolah, ada miskomunikasi karena pengadaan meja-kursi dikira sudah sepaket dengan pemugaran sekolah.

Baca juga: Klarifikasi Pemkot Bekasi soal Pengadaan Dadakan Meja Kursi untuk SDN Pekayon Jaya 3

"Itu 2018 mengusulkan, realiasasinya 2019 satu tahun sekali pengadaan. Harapannya nanti setiap bangunan (sekolah) yang dibangun Dinas PUPR Bisa langsung dilengkapi mebelnya," kata Hery.

Fahruroji, wali kelas 4C yang murid-muridnya juga harus lesehan setiap hari di kelas, menyayangkan bahwa meja-meja baru yang sudah dikirim itu tak boleh dipakai sembari menanti kursi.

Pasalnya, para murid sulit berkonsentrasi dan terganggu perkembangan fisiknya karena harus menunduk setiap belajar di kelas.

"Padahal kalau dimasukkan ke dalam, lumayan gitu bisa digunakan. Andaikan lambat kursinya (dikirim), saya bisa arahkan orangtua murid buat bawa kursi plastik karena kan mejanya sudah ada," ungkap Fahruroji, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com