Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didakwa Danai Senjata untuk Bunuh Penjabat, Siapakah Habil Marati?

Kompas.com - 19/09/2019, 20:57 WIB
Hilel Hodawya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPA.com - Pengusaha sekaligus anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Habil Marati didakwa menguasai senjata api dan peluru ilegal pada Kamis (19/9/2019) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Habil didakwa dua kali menyumbang dana pembelian senjata api untuk membunuh pejabat.

Lantas, siapa sebenarnya Habil Marati?

1. Kedekatan dengan Kivlan Zen

Sebelumnya, Habil disebut memiliki hubungan dengan Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen Kivlan Zen.

Kedekatan mereka dimulai dari sebuah grup Whatsapp sejak satu tahun yang lalu. Grup itu ditujukan untuk berdiskusi tentang masalah kebangsaan.

Baca juga: Jaksa: Habil Marati Dua Kali Sumbang Dana untuk Beli Senjata Api

Pada 29 Mei 2019 lalu, Habil ditangkap di rumahnya sebagai tersangka penyandang dana dalam kasus dugaan rencana pembunuhan empat pejabat tinggi negara.

Kivlan turut diperiksa sebagai saksi kasus tersebut.

 

2. Rencana pembunuhan empat pejabat

Menurut polisi, Habil berperan dalam menyumbang dana untuk membeli senjata kepada Kivlan.

Dalam pemeriksaan, Kivlan mengaku menerima sejumlah uang dari Habil. Uang yang ia terima sebesar Rp 50 juta dan 4.000 dollar Singapura untuk keperluan unjuk rasa.

Dari uang tersebut, Kivlan memperoleh senjata untuk melancarkan aksi pembunuh terhadap empat pejabat negara.

Baca juga: Habil Marati Mengaku Beri Uang ke Kivlan Zen untuk Acara Supersemar

 

Pejabat tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere, dan Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.

 

3. Reaksi tak percaya dari para pejabat publik

Nama Habil yang muncul sebagai tersangka ketika itu menuai kekagetan bagi beberapa pejabat publik. Politisi PPP Abdul Rasyid Syawal adalah salah satunya.

Menurut dia, Habil dikenal sebagai sosok yang dermawan. Ia mengenal Habil secara pribadi sebagai orang yang sangat menghargai perbedaan. 

Rasyid juga menambahkan bahwa Habil tidak pernah mengecewakan kawan-kawannya, sehingga sulit baginya untuk percaya bahwa Habil memiliki niat untuk membunuh.

Baca juga: Habil Marati Didakwa Kuasai Senjata Api dan Ratusan Peluru Ilegal

Selain Rasyid, pengurus DPW PPP Sultra versi Djan Faris Dahris Aldjudawi juga menyatakan dirinya sempat ragu saat nama Habil muncul sebagai tersangka.

Ia mengaku bahwa Habil yang ia kenal adalah sosok humanis dan dermawan. Selain itu, ia juga dikenal sebagai sosok yang loyal dan juga patriotik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com