Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Arang di Cilincing dari Ancaman Kesehatan sampai Penutupan Pabrik

Kompas.com - 19/09/2019, 22:20 WIB
Hilel Hodawya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Udara di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, terkena polusi dari asap pembakaran aluminium dan arang batok kelapa.

Industri arang yang merupakan sumber polusi tersebut dibongkar hari ini, Kamis (19/9/2019).

Sebelumnya, masalah polusi dan industri arang ini telah berlangsung cukup lama.

Berikut ini, Kompas.com merangkum rangkaian peristiwa meliputi polusi udara di Cilincing:

1. Mediasi berulang kali

Industri arang di Cilincing sudah ada selama bertahun-tahun. Beberapa di antaranya bahkan telah berdiri sejak tahun 2003 silam, sebelum ada pemukiman warga di sekitarnya.

Menurut Lurah Cilincing Sugiman, pada tahun 2017 telah dilakukan mediasi antara warga dengan para pemilik industri arang.

Baca juga: [VIDEO] Pemilik Industri Arang di Cilincing Bongkar Sendiri Lapak Usaha Mereka

Diketahui juga, mediasi dilakukan lebih dari satu kali. Berdasarkan hasil mediasi yang dilakukan beberapa kali, pembakaran di industri arang hanya dilakukan di sore hari setelah sebelumnya dilakukan dari siang hingga malam.

 

2. Guru SD menjadi korban asap industri

Seorang guru SDN Cilincing 07 Pagi terkena pneumonia akut pada awal Maret 2019. Diduga penyakit tersebut disebabkan oleh banyaknya asap industri arang yang terhirup.

Penyakit tersebut terus kambuh hingga akhir Agustus lalu. Hingga saat ini, ia masih dirawat di RSUD Koja dan belum pulih.

Baca juga: Ketika Tangis Para Pemilik Industri Arang di Cilincing Pecah

Jarak SDN Cilincing 07 Pagi hanya beberapa ratus meter dari lokasi industri. Sisa asap pembakaran dapat dirasakan langsung di sekolah itu.

 

3. Ratusan warga terkena ISPA

Berdasarkan data dari Puskesmas Kecamatan Cilincing, ratusan warga menderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Warga tersebut terdiri atas warga RW 006 sebanyak 157 penderita dan RW 009 sebanyak 50 penderita.

Baca juga: ISPA hingga Pneumonia Menghantui Warga Sekitar Industri Pembakaran Arang di Cilincing

Sebagian besar pasien yang terserang ISPA adalah anak-anak berusia 0-5 tahun yang daya tahan tubuhnya masih rendah.

Pihak Puskesmas tidak bisa memastikan penyebab utama para warg terkena ISPA. Namun, berdasarkan keterangan warga yang datang berobat, polusi pembakaran arang menjadi penyebabnya.

Pengukuran yang dilakukan siswa SMK untuk memasang filter udara di SDN Cilincing 07 pagiKOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI Pengukuran yang dilakukan siswa SMK untuk memasang filter udara di SDN Cilincing 07 pagi

 

4. Pemasangan filter

Menanggapi masalah polusi udara Cilincing, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan menfilter udara di ruangan SDN Cilincing 07 Pagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com