Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro-Kontra Jalur Sepeda di Jakarta, Khawatir Bikin Macet dan Harapan agar Bisa Steril

Kompas.com - 20/09/2019, 13:06 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana peluncuran jalur sepeda oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengundang pro dan kontra warga.

Pasalnya warga menilai adanya jalur sepeda ini malah membuat luas jalan semakin sempit.

Salah satunya Riza Maleakhi, pejalan kaki ini menilai pembuatan jalur sepeda ini tidak efektif.

Sebab masih banyak sepeda motor yang melintas di jalur sepeda itu. Menurutnya, jalur sepeda ini akan efektif digunakan jika tidak ada sepeda motor yang melintas.

"Ini sebenarnya menurut saya tidak efektif ya, lihat saja masih banyak sepeda motor yang melintas di jalur sepeda. Kalau masih banyak motor akan kesulitan sepeda lewat jalur itu," ujar Riza di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (20/9/2019).

Bahkan dengan adanya jalur sepeda ini, mobil semakin menumpuk di jalanan.

"Ya nanti malah macet soalnya kan masih ada motor. Lintasannya sedikit eh tapi kendaraannya banyak jadi malah chaos sih kalau saya lihat," katanya.

Baca juga: Anies: Dari Rawamangun ke Balai Kota, Lebih Cepat Pakai Sepeda daripada Mobil

Meski demikian, pejalan kaki lain memiliki pandangan berbeda. Salah satunya Nanang yang menilai jalur sepeda justru membuat kendaraan semakin teratur.

Dengan jalur ini, kendaraan bisa tahu jalur mana saja yang bisa dilintasi dan mana yang tak bisa dilintasi.

"Lebih bagus ini, jadikan teratur ya jalan. Tidak ada lagi motor-motor yang sembarangan parkir di jalan. Jadi motor tidak berani masuk jalur sepeda," ucap Nanang.

Warga lain, Sulaeman, mengatakan hal serupa. Dia tidak mempermasalahkan jika ada jalur sepeda di jalan.

"Ya tidak apa-apa kan jadi sama-sama kita pakai jalannya sehingga sepeda juga tahu jalurnya yang mana ya. Kan selama ini mereka bergabung sama kendaraan lain kasihan juga," ucap Sulaeman.

Baca juga: Jalan Pramuka Macet, Pengendara Motor Gunakan Jalur Sepeda

Dia menyarankan Pemprov DKI segera memasang rambu-rambu yang menunjukkan adanya jalur sepeda di ruas jalan.

"Ya bagus ini, yang penting jangan sementara aja. Satu lagi sih harusnya ada rambu lalu lintasnya, kita tidak tahu ini jalur apa, malah saya pikir ini jalur buat saya mangkal," kata Sulaeman.

Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba fase satu jalur sepeda mulai hari ini sampai 19 November 2019. Rute uji coba fase satu sepanjang 25 kilometer yakni Jalan Pemuda-Jalan Pramuka-Jalan Proklamasi-Jalan Pangeran Diponegoro-Jalan Imam Bonjol-Jalan MH Thamrin-Jalan Medan Merdeka Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com