Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Formula E, Ajang Balap Internasional yang Akan Digelar di Jakarta

Kompas.com - 20/09/2019, 18:58 WIB
Hilel Hodawya,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepastian Jakarta menjadi tuan rumah penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E telah diumumkan pada Jumat (20/9/2019) sore.

Sebelumnya, pembicaraan mengenai hal ini telah berlangsung selama beberapa bulan.

Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Agustus lalu sempat menargetkan Jakarta untuk menjadi tuan rumah Formula E lima kali berturut-turut.

Lantas, apa sebenarnya ajang Formula E itu?

1. Ajang balap dengan tenaga listrik

Hampir serupa dengan ajang balap Formula 1, Formula E juga merupakan balap mobil kursi tunggal. Bedanya, mobil yang digunakan menggunakan tenaga listrik.

Adanya tenaga listrik meminimalisir bunyi mesin yang terlalu berisik. Hal ini menjadi nilai tambah bagi penonton yang sebelumnya merasa terganggu dengan bunyi mesin mobil yang terlalu kencang.

Baca juga: Formula E Bakal Digelar 5 Kali di Jakarta, Dimulai 2020 hingga 2024

Selain itu, karena menggunakan listrik, ajang balap yang dimulai pada tahun 2014 ini dinilai lebih ramah untuk keluarga.

2. Balapan tanpa sirkuit

Tidak seperti Formula 1, balap Formula E tidak dilangsungkan di sirkuit tertentu. Sebaliknya, ajang balap ini justru dilakukan di pusat kota.

Pada Formula E, para pebalap akan saling adu cepat di jalan raya kota dengan panjang lintasan kurang lebih 2-3 kilometer.

Baca juga: Balap Mobil Formula E 2020 Digelar di Kawasan Monas

Dalam setiap musimnya, balapan Formula E diselenggarakan di sejumlah kota dari negara-negara di dunia.

Beberapa negara di Asia yang kotanya juga pernah menjadi tuan rumah ajang ini adalah China, Malaysia, dan Hong Kong.

3. Format balapan

Terdapat dua sesi latihan bebas yang akan diikuti oleh para pebalap. Masing-masing sesi berlangsung selama 45 dan 30 menit.

Untuk penentuan grid, sesi kualifikasi dilangsungkan selama satu jam. Pebalap hanya bisa menggunakan satu mobil pada sesi tersebut.

Baca juga: Fakta Menarik Tentang Formula E, Balapan yang Akan Digelar di Jakarta

Para pebalap dibagi menjadi empat kelompok yang terdiri dari lima atau enam pebalap saat kualifikasi. Masing-masing kelompok diberikan enam menit untuk menorehkan waktu putaran terbaik mereka.

Pebalap tercepat pada sesi kualifikasi berhak start terdepan saat balapan dan memperoleh tiga poin.

Mulai dari musim kedua, enam pebalap tercepat juga akan lanjut ke sesi kualifikasi berikutnya untuk menentukan enam posisi grid teratas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com