Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Lewat BRP, Dompet Dhuafa Tumbuhkan Semangat Pasien Jantung Anak

Kompas.com - 01/10/2019, 11:00 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dompet Dhuafa mencoba membawa sedikit kebahagiaan bagi anak-anak pasien penyakit jantung di Rumah Sakit (RS) Harapan Kita, Jakarta, melalui program Bimbingan Rohani Pasien (BRP).

BRP merupakan program rutin dari Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa yang menyasar pasien Rumah Sakit. Tujuannya agar pasien termotivasi untuk kembali sehat.

Tak hanya menghibur pasien, kegiatan itu dilaksanakan untuk memeringati hari jantung sedunia yang jatuh pada Minggu (29/9/2019) lalu.

“Alhamdulillah hari ini (Kamis, 26 September 2019) kami ada BRP untuk 40 pasien anak,” terang Koordinator BRP Dompet Dhuafa Ahmad Fitroh, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (30/9/2019).

Baca juga: Dalam Sehari Dompet Dhuafa Bersih-Bersih Serentak di 13 Titik

Salah satu pasien anak yang mendapat hiburan dari tim BRP adalah Willem. Bocah enam tahun itu terdiaknosa mengalami kebocoran jantung dan sudah dua minggu menjalani perawatan di RS Harapan Kita.

“Sudah sejak usia empat bulan, dan sering keluar masuk rumah sakit,” terang ibunya.

Senyum kecil pun muncul di wajah Willem tatkala seorang badut menghampirinya. Dengan tingkah lucu dan atraksi sulap sederhana, Badut itu berhasil mengembalikan keceriaan Willem dan puluhan anak lainnya.

Tak ketinggalan, para orang tua pasien yang menemani juga ikut tertawadan terhibur melihat tingkah lucu anak-anaknya.

Bantu percepat kesembuhan

Sementara itu, Kepala Instalasi Kardiologi Mediatrik dan Penyakit Jantung Bawaan RS Harapan Kita Rina Iriany menyatakan, kegiatan menyenangkan dan menghibur sangat penting untuk mempercepat penyembuhan pasien.

Dia menilai, kegiatan seperti BRP dapat membuat pasien dapat keluar dari suasana membosankan di rumah sakit. Dengan begitu, diharapkan bisa membantu mempercepat penyembuhan bagi pasien.

Pasalnya, suasana hati menjadi salah satu faktor penting dalam penyembuhan suatu penyakit. Motivasi untuk sembuh hanya bisa dibentuk dari dalam diri pasien itu sendiri.

“Itu penting sekali. Kalau dokter, perawat, dan obat-obatan hanya bisa membantu penyembuhan. Kalau dari diri sendiri tidak positif akan berdampak menghambat penyembuhan, begitu sebaliknya,” jelas Rina.

Baca juga: Berdayakan Masyarakat, Dompet Duafa Perkuat Jaringan Mitra di Daerah

Terkait penyelenggaraan BRP, Rina menjelaskan, kegiatan bersama Dompet Dhuafa itu sudah rutin dilaksanakan.

“Menyenangkan sekali. (Kegiatan ini) memang bukan yang pertama bersama Dompet Dhuafa. Mereka diajak keluar dari suasana membosankan dan semoga bisa mempercepat kesembuhan,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com