Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Dipasangi Pagar, Pelintasan Sebidang Dekat Stasiun Palmerah Tetap Bisa Dilalui Kendaraan

Kompas.com - 18/10/2019, 20:03 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan bermotor masih dapat melewati pelintasan sebidang yang terletak dekat Stasiun Palmerah meski pihak PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sudah memasang pagar di sana.

Pasalnya, pagar yang dipasang di sisi kanan dan kiri rel merupakan pagar lipat. Artinya pagar itu sewaktu-waktu bisa ditutup dan dibuka kembali oleh pihak Stasiun Palmerah sesuai kondisi.

Pantuan Kompas.com, pagar lipat terletak di sisi kiri dari arah Palmerah Selatan, sementara untuk sisi seberangnya atau dekat dengan Jalan Gelora, masih dikerjakan oleh beberapa petugas.

Baca juga: Sikapi Kerusuhan, Kini Perlintasan di Dekat Stasiun Palmerah Dipasang Pagar

Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan bahwa pemasangan pagar ini murni untuk keamanan dan keselamatan pengguna kereta listrik (KRL).

Sebab belum lama ini Stasiun Palmerah ramai dibicarakan publik. Aksi demonstrasi yang terjadi dari pertengahan hingga akhir September 2019, selalu berujung ricuh di sekitar Stasiun Palmerah.

Baca juga: Pemagaran Pelintasan Kereta Dekat Stasiun Palmerah Tak Ada Hubungannya dengan Pelantikan Presiden

Lokasi stasiun yang berdekatan dengan akses pejalan kaki dan pintu belakang Kompleks Parlemen membuat Stasiun Palmerah menjadi salah satu titik temu strategis massa unjuk rasa yang datang dengan menggunakan KRL.

Seperti yang terjadi pada 25 September 2019 lalu, para oknum pelajar yang berencana berorasi di depan Gedung DPR RI, tiba di Stasiun Palmerah dengan menggunakan KRL.

Saat itu massa dengan cepat berkumpul di depan pelintasan sebidang. Belum juga menyampaikan orasi, para oknum pelajar justru sudah terlibat kericuhan dengan polisi yang berjaga di kawasan tersebut.

Tak pelak, batu yang ada di sepanjang rel kereta diambil oknum pelajar untuk dijadikan "senjata" yang mereka gunakan saat melempari aparat keamanan.

Diberitakan sebelumnya, selain untuk faktor keamanan pelanggan pihak KCI juga membantah bila pemasangan pagar dilakukan untuk mencegah kericuhan serupa kembali terulang saat pelantikan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin pada lusa.

Baca juga: Banyak Pagar Pelintasan Kereta Api yang Kerap Dijebol Warga, Ini Kata Polisi

"Jadi enggak fokus sama pelantikan presiden, itu enggak. Ini untuk ke depan," ucap Anne menyampaikan bantahannya.

"Jadi kami melihat, ternyata perlu. Selama ini kan sebenarnnya ada pagar di Stasiun Palmerah. Karena kemarin itu kami melihat ketika orang-orang tidak terkontrol karena emosi. Untuk pagar di stasiun lain juga ada pagarnya," tambah Anne.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com