JAKARTA, KOMPAS.com - FS alias AI terduga pelaku pencabulan tujuh bocah perempuan selalu memberikan uang jajan kepada para korbannya. Hal ini dilakukan AI agar para korban tidak mengadukan perbuatannya.
Para korban seluruhnya adalah para pelajar SD dengan rentang usia rata-rata di bawah 11 tahun.
Pelayanan Masyarakat RW tempat korban tinggal, Bambang Purwanto (55) mengatakan AI memang dikenal dekat dengan anak-anak.
Merujuk keterangan lima korban yang sempat ditemuinya, AI diketahui selalu memberikan sejumlah uang usai mencabuli para korban di rumahnya.
"Jumlahnya bervariasi, ada yang Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 40.000. Beberapa korban ada yang mengaku lebih dari satu kali dicabuli," kata Bambang di Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (19/10/2019).
Baca juga: Seorang Guru Ngaji di Jatinegara Diduga Cabuli 7 Bocah Perempuan
Uang tersebut diduga jadi modus AI agar para korbannya yang masih murid SD tak melapor dan melawan saat dicabuli.
Bambang menuturkan tujuh korban pencabulan AI berasal dari keluarga yang secara ekonomi menengah ke bawah.
"Namanya anak-anak senang jajan, jadi kalau dikasih duit ya pasti dekat sama yang ngasih duit. Apalagi orang tua korban ini sibuk kerja semua," ujarnya.
AI yang berprofesi sebagai guru mengaji bagi ibu-ibu di di wilayah Kecamatan Jatinegara diduga mencabuli sejumlah korbannya sejak bulan Juli 2019.
Namun aksinya baru diketahui awal bulan Oktober 2019 kala satu korban berinisial MA mengeluhkan sakit saat buang air kecil.
"Dari anaknya sendiri masih takut cerita. Tapi keterangannya mereka sering dicabuli bulan Agustus lalu. Kalau korban yang baru lapor kemarin bilangnya baru pertama dicabuli," ujarnya.
Secara ekonomi, Bambang menilai taraf hidup AI membaik saat dia mulai menjadi guru mengaji bagi ibu-ibu beberapa waktu terakhir.
Sebelum jadi guru mengaji, AI mencari nafkah dengan mencari mengumpulkan kardus bekas lalu jadi pegawai di tempat Ruqyah.
"Ya bisa dibilang semenjak jadi guru mengaji itu ekonominya membaik. Dia bukan warga saya, makannya pas semalam polisi nangkap koordinasinya enggak hanya dengan RW saya saja," lanjut Bambang.
AI diamankan aparat kepolisian pada Jumat (20/10/2019). Sebelumnya, dia dipanggil ke pos RW untuk menjelaskan perbuatannya kepara para korban. Warga yang berkumpul di sekitar pos sempat meluapkan emosi.
Sementara para korban dibawa pulang ke rumah setelah mereka ketakutan mendengar kabar bahwa AI akan dibawa ke pos RW. Para korban trauma setiap kali mendengar nama pelaku. (TribunJakarta/Annas Furqon)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Diduga Cabuli 7 Bocah, Oknum Guru Ngaji di Jakarta Timur Kerap Beri Uang ke Korban.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.