BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku akan mencopot camat dan lurah yang kepergok melakukan pungutan liar.
Hal itu ia sampaikan dalam pembekalan oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Bekasi, Jumat (1/11/2019), di depan 12 camat dan 15 lurah se-Kota Bekasi.
“Apabila itu terjadi, saya tidak akan tinggal diam. Sebab, saya tidak ingin mempertahankan aparatur di jajaran Pemkot Bekasi yang kinerjanya tidak maksimal, terutama melakukan pungli karena itu akan berdampak buruk terhadap kinerja," ujar pria yang akrab disapa Pepen itu dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat.
"Jadi, saya minta Saudara harus mempersiapkan mental, disiplin, dan etos kerja yang baik serta berikan layanan terbaik," sambungnya.
Pepen menegaskan, ia enggan mendengar suara miring dari warga soal keluhan dalam pelayanan masyarakat.
Ia pun mengingatkan bahwa Tim Saber Pungli sudah terbentuk dan jajarannya bisa kena masalah akibat imbalan sekecil apa pun.
Pepen berpesan, kualitas layanan di tingkat kelurahan dan kecamatan ditingkatkan secara serius.
"Apalagi saat ini masyarakat sudah semakin kritis dalam menyampaikan berbagai aspirasi, tak terkecuali pelayanan yang diperolehnya baik di kelurahan maupun kecamatan," ungkap politikus Golkar itu.
"Saya ingatkan para camat dan lurah. Selalu rajin mengevaluasi kinerja dan meningkatkan pelayanan yang diberikan para pegawainya," tutup Pepen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.