Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Kantongi 13 Nama Bakal Calon Wali Kota Tangsel, Salah Satunya Anak Ma'ruf Amin

Kompas.com - 04/11/2019, 19:23 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN,KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Tangerang Selatan telah menutup penjaringan wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan untuk Pilkada 2020.

Dari 15 nama yang mendaftar, ada 13 orang yang telah mengembalikan formulir.

"Total ada 15 orang yang mengambil formulir. Tetapi ada 13 nama yang mengembalikannya hingga penutupan penjaringan," ujar Sekretaris DPC PPP Tangsel Maryono saat dihubungi, Senin (4/11/2019).

Salah satu yang masuk dalam daftar mereka yakni Siti Nur Azizah yang merupakan putri dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Baca juga: Siti Nur Azizah Siap Berjuang Jadi Calon Wali Kota Tangsel

Selain itu, 12 orang lainnya adalah H Rully, Beben Nurfadilah, Tb Sukendar, Bambang Sudiyono, Wendy Zulfikar, Yardin Zulkarnain, Tomy Patria, Dudung E Direja, Kemal Pasha, Benyamin Davnie, Arsid, dan Muhamad.

Menurut Maryono, setelah tahapan pendaftaran dan pengembalian formulir, nantinya PPP akan pemeriksaan berkas 13 bakal calon sebelum penyampaian visi misi dalam Rapat Pimpinan Cabang (Rapimcab).

"Nantinya proses itu akan diusulkan tiga pasang ke DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) dan DPP (Dewan Pimpinan Pusat) untuk ditentukan satu pasang," ucap Maryono.

Sebelumnya, PPP telah membuka penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan sejak 10-31 Oktober 2019.

Dalam tiga minggu dibukanya pendaftaran, kebanyakan bakal calon berasal dari kalangan eksternal PPP dengan berbagai macam latar belakang. Di antara mereka merupakan politisi, birokrat, hingga masih ada yang menjabat sebagai Aperatur Sipil Negara (ASN).

Baca juga: Bursa Calon Wali Kota Tangsel, Mulai dari Tukang Galon hingga Anak Wapres Terpilih

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com