Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Masih Mencari Identitas Penjambretan di Gunung Sahari

Kompas.com - 12/11/2019, 17:55 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi penjambretan terjadi pada siang hari di Kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Aksi penjambretan itu kemudian viral di media sosial setelah diunggah di akun Instagram @jktinfo hari Minggu (10/11/2019) lalu.

Dalam video itu, tampak dua penjambret tengah naik sepeda motor. Satu orang dari mereka turun dari motor, mengambil barang di mobil yang kala itu jendelanya terbuka dan terjebak macet, lalu kembali naik motor dan kabur.

Baca juga: Penjambret Kerap Beraksi, Jembatan di Sekitar Jalan Kendal Menteng Dibongkar

Dua penjambret itu mengenakan helm. Mereka langsung kabur setelah mendapatkan barang dari dalam mobil itu.

Kapolsek Sawah Besar, Mirzana Maulana mengatakan, polisi telah mengetahui peristiwa itu.

Ia mengatakan, pihaknya masih menyelidiki identitas dua penjambret tersebut.

“Masih kami dalami, kami selidiki dulu siapa identitas dua orang ini,” ujar Mirzana saat dihubungi, Selasa.

Mirzan mengatakan, pihaknya telah mengecek tempat kejadian dan meminta keterangan sejumlah orang yang ada di kawasan itu.

Namun, ia mengatakan belum menerima laporan korban yang saat itu mengendarai mobil berwarna abu-abu.

“Sampai saat ini belum ada laporan. Kami juga sudah cek ke TKP (tempat kejadian perkara), nanti kami dalami. Tapi kami juga tidak tahu ini kejadian kapan. Kami juga minta korban melapor untuk penyelidikan lebih lanjut," ucap Mirza.

Ia mengaku kesulitan mengali informasi yang beredar di media sosial.

“Tidak tahu kejadian kapan dan apa saja yang diambil oleh pelaku. Masih dalam lidik,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com