Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2030, PAM Jaya Targetkan Semua Warga Jakarta Dapat Pasokan Air Bersih

Kompas.com - 21/11/2019, 13:38 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — PAM Jaya memastikan semua warga DKI Jakarta mendapatkan pasokan air bersih pada tahun 2030.

Direktur Utama PAM Jaya Prayitno Bambang Hernowo mengatakan, saat ini sebanyak 63 persen warga DKI Jakarta menjadi pelanggan PAM Jaya untuk mendapatkan air bersih.

"Cakupan layanan kita di DKI Jakarta 63 persen dari 10,4 juta penduduk Jakarta, baru 63 persen dapat air bersih yang menjadi pelanggan kita. Supaya kita pada 2023 punya 82 persen cakupan layanan, kita punya target tahun 2030 sebanyak 100 persen. Semua warga Jakarta mendapatkan saluran air bersih, melalui perpipaan yang saat ini dikelola oleh PAM Jaya," ujar Hernowo di Pulau Ayer, Kepulauan Seribu, Rabu (20/11/2019) malam.

Hernowo menyebutkan, cakupan layanan air bersih untuk warga dilakukan salah satunya dengan pembuatan kios air.

Kios air sendiri merupakan layanan air bersih yang disalurkan melalui tangki air. Hal ini dilakukan karena belum tersedianya jaringan pipa pada beberapa lokasi.

Baca juga: PAM Jaya Gandeng Jakpro Bangun Pipa Air di Pegadungan, Jakbar

"Kios air adalah layanan sementara, yang kita belum bisa menyediakan jaringan air bersih ke daerah tersebut yang secara pengirimannya tidak melalui pipa, tapi melalui tangki. Kios air akan dikelola warga dan warga akan mengambil di kios tersebut untuk kebutuhan air bersihnya," katanya.

Untuk saat ini, PAM Jaya telah membuat kios air di 47 titik dan akan kembali membangun sebanyak 26 titik pada akhir tahun 2019.

Selanjutnya pada tahun 2020 kios air ditambah sebanyak 74.

"Sudah ada 47 titik yang tersebar, terutama di Jakarta Barat, Kalideres, Pegadungan. Pada akhir tahun menambah lagi, kurang lebih 26 lokasi lain di daerah Semangan dan Kalideres. Dilanjutkan tahun depan 74 kios air, jadi total sampai akhir tahun 2020 PAM Jaya akan buat 100 kios air," tutur Hernowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com