Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Berkebutuhan Khusus Tewas Terbakar karena Dipasung, F-PSI: Dinsos Semestinya Tak Lepas Tangan

Kompas.com - 21/11/2019, 19:30 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN,KOMPAS.com - Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Fraksi PSI, Alex Prabu angkat bicara terkait tentang Z (10) anak berkebutuhan khusus yang dipasung bapaknya, tewas terbakar.

Menurut dia, semestinya Dinas Sosial dapat menangani korban semasa hidup untuk mendapat kehidupan lebih layak.

"Dinsos harus bertanggung jawab. Dinsos kan dibawah saya," kata Alex saat ditemui usai rapat di gedung DPRD Tangsel, Kamis (21/11/2019).

Menurut Alex, Dinsos tak dapat lepas tangan terkait adanya anak yang memiliki kebutuhan khusus.

Jika ada kendala, kata Alex, dalam pengurus Z seharusnya dapat dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.

"Dinsos gak bisa lepas tangan dong. Kalau memang seminggu itu harus cari solusi. Kan pasti ada link. Jangan karena bukan merasa tanggung jawab lalu dilepas. Dinsos itu dibayar oleh APBD loh buat yang kayak gitu," ucap dia.

Menurut Alex, jika Dinsos berdalih karena adanya regulasi juga dapat dilalui dengan alasan kemanusiaan.

"Ambil tanggung jawab jangan karena sudah seminggu ini bukan tanggung jawab saya kemudian dilepas. Jangan karena ada aturan. Aturan bisa di langgar demi kemanusiaan," katanya.

Baca juga: Fakta Bocah Berkebutuhan Khusus yang Dipasung Ayahnya Tewas Saat Kebakaran

Sebelumnya, kebakaran melanda permukiman di Gang Sayur Asem, RT 014 RW 004, Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Minggu (17/11/2019) sore.

Akibat kebakaran tersebut, seorang anak berinisial Z terjebak yang dipasung terjebak hingga meninggal dunia.

Sebelum adanya insiden tersebut, Z yang memiliki keterbelakangan mental pernah dievakuasi oleh Dinsos Tangsel setelah mengetahui kesehariannya dirantai oleh orang tuanya, Suhin pada bulan Maret 2019.

Namun evakuasi Z di rumah singgah hanya beberapa waktu sebelum akhirnya dikembalikan dengan alasan permintaan orang tua.

Saat itulah Z yang dikenal sangat aktif kembali dipasung karena dikhawatirkan dapat menggangu masyarakat setempat jika dilepaskan hingga hidupnya berakhir ditengah api kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com