Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sarankan Jalur Sepeda Dipasangi Kamera CCTV dan Diberlakukan Tilang Elektronik

Kompas.com - 04/12/2019, 19:27 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi, Budiyanto mengatakan kamera CCTV perlu dipasang di sepanjang jalur sepeda untuk mengawasi para pengendara mobil dan motor yang kerap menggunakan jalur tersebut.

Pengguna kamera CCTV nantinya akan terintegrasi dengan tilang elektronik sehingga akan lebih mudah melakukan penindakan kepada pala pelanggar.

"Sistem yang ada akan dikembangkan Ditlantas dengan cara pemasangan CCTV yang terkoneksi dengan E-TLE (electronic law enforcement). Proses dan hasilnya dapat termonitor di back office RTMC yang bekerja selama 1 x 24 Jam," kata Budiyanto, Selasa (4/12/2019).

Setelah terekam oleh kamera CCTV, pelanggar akan dikirimi surat tilang ke rumah dan harus mengurus denda pelanggaran di Pengadilan Negeri setempat.

"Berkas pelanggar dikirim ke Pengadilan tanpa kehadiran pelanggar dan hasil penetapan keputusan Pengadilan akan ditempel di laman Pengadilan Negeri setempat," ucap dia.

Baca juga: Ratusan Pengemudi Terkena Tilang karena Melintas di Jalur Sepeda Kawasan Tomang

Mantan Kepala Sub Direktorat Bidang Pendidikan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya itu mengatakan cara tersebut akan lebih mudah dan efektif dalam menindak para pelanggar lalulintas.

Pasalnya, penindakan saat ini masih bergaya konvensional dengan kendala kurangnya personil yang berjaga ataupun berkeliling di sepanjang jalur sepeda.

"Pengawasan yang dilakukan dengan cara-cara konvensional tidak akan efektif dengan berbagai alasan pertimbangan seperti jumlah personel yang terbatas, pengawasan obyek atau penugasan yang banyak, keterbatasan skill atau kemampuan dan sebagainya," kata dia.

Dengan diberlakukannya sistem tersebut, dia meyakini jumlah pengguna kendaraan roda dua dan empat yang lewat di atas jalur sepeda akan menurun.

Hal tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap meningkatnya para pengguna sepeda sehingga angka kemacetan pun berkurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com