Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiprah Marco Kusumawijaya: Tim Anies-Sandiaga, Sindir Risma, hingga Mundur dari TGUPP

Kompas.com - 11/12/2019, 11:00 WIB
Nursita Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Marco Kusumawijaya mengundurkan diri sebagai Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta Bidang Pengelolaan Pesisir.

Marco adalah seorang arsitek, peneliti, dan perencana perkotaan yang aktif di organisasi Rujak Center for Urban Studies.

Sebelum menjadi bagian dari TGUPP, Marco merupakan salah satu anggota tim sinkronisasi Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebelum keduanya dilantik menjadi gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta.

Baca juga: Ketua TGUPP Marco Kusumawijaya Mengundurkan Diri

Berikut kiprah seorang Marco Kusumawijaya.

1. Anggota tim sinkronisasi Anies-Sandiaga

Marco menjadi satu dari delapan orang tim sinkronisasi yang dibentuk Anies-Sandiaga pada 8 Mei 2017.

Tim sinkronisasi dibentuk untuk menyusun program-program janji kampanye Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017 agar dapat langsung direalisasikan saat keduanya resmi menjabat pada Oktober 2017.

Pemprov DKI Jakarta melibatkan tim sinkronisasi ini saat membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2018.

2. Ketua TGUPP Bidang Pengelolaan Pesisir

Saat resmi menjabat sebagai gubernur-wakil gubernur, Anies-Sandiaga membentuk TGUPP. Anies-Sandiaga membagi TGUPP era kepemimpinan mereka dalam beberapa bidang.

Salah satunya bidang pengelolaan pesisir yang dibentuk Juni 2018. Marco dipercaya Anies-Sandiaga untuk memimpin tim itu.

Baca juga: Marco Kusumawijaya Mundur di Tengah Gaduh TGUPP

"Sudah ada (terbentuk) bidang itu, (ketuanya) Pak Marco," ujar Ketua TGUPP Amir Subekti pada 25 Juni 2018.

3. Penyusun raperda reklamasi

Gubernur Anies menghentikan proyek reklamasi di Teluk Jakarta pada 2018 dengan mencabut 13 izin pulau yang belum dibangun.

Namun, ada empat pulau yang izinnya tidak dicabut karena sudah telanjur dibangun, yakni Pulau C, D, G, dan N.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com