Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Mahasiswa yang Diamankan di Sarinah Diserahkan ke LBH dan KontraS

Kompas.com - 11/12/2019, 14:59 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 14 mahasiswa yang diamankan di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat pada Selasa (10/12/2019), telah diserahkan ke Lembaga Bantuan Hukum dan KontraS.

Diketahui, para mahasiswa itu diamankan karena merusuh di kawasan yang ramai lalu lalang masyarakat tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, mahasiswa yang diamankan itu berasal dari sejumlah universitas.

"Memang betul kemarin dari Polres Jakarta Pusat dan Polsek Menteng telah mengamankan 14 mahasiswa. Jam 21.30 WIB dikembalikan ke LBH dan rekan-rekan dari KontraS," ujar Yusri kepada wartawan, Rabu (10/12/2019).

Yusri mengungkapkan, mahasiswa itu diamankan karena mengganggu ketertiban dengan cara menutup ruas jalan di kawasan Sarinah.

"Kemudian pembatas jalan yang sepeda motor itu dilempar ke tengah-tengah (ruas jalan)," ungkap Yusri.

Baca juga: Mahasiswa Lari Kocar-kacir ke Sarinah, Polisi Tangkap Puluhan Orang

Selain itu, lanjut Yusri, mahasiswa tersebut juga melakukan aksi vandalisme di sekitar gedung Sarinah.

"(Para mahasiswa) juga mencoret-coret sisi depan Sarinah itu. Ada petugas di sana dan diamankan, mereka dibawa dan didata petugas Polres," kata dia.

Sebelumnya diketahui, aksi kejar-kejaran antara mahasiswa dan aparat kepolisian terjadi di seputar kawasan Sarinah, Selasa (10/12/2019) malam.

Kejadian tersebut membuat warga sekitar geger.

Pantauan Kompas.com, setidaknya sejumlah mahasiswa yang lari kocar-kacir dari arah Istana Merdeka menuju XXI Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Polisi berpakaian seragam kemudian berusaha menangkapi mahasiswa itu satu per satu. Sekitar enam unit mobil kepolisian tak lama kemudian tiba di lokasi.

Baca juga: Mahasiswa Berlarian ke Sarinah, Saksi Sebut Mereka Sempat Blokade Jalan Sebelum Ditangkap

Namun, Kepala Bagian Operasional Polres Jakarta Pusat Kompol Wiraga Dimas Tama membantah jika ada mahasiswa yang diamankan.

"Saya dengar ada yang diamankan tapi bukan mahasiswa,' ujar Wiraga saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Ia mengatakan, sejumlah orang yang ditangkap itu adalah perusuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com