JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menilai Pemerintah Provinsi DKI tidak siap menghadapi banjir.
Ketidaksiapan itu, menurut dia, terlihat antara lain pada kurang memadainya peralatan untuk menanggulangi banjir seperti pompa air.
"Kita dulu di tiap APBD kita beli alat. Salah satu contohnya alal alat penyedot air untuk ke atas. Beli aki tahun 2019, bulan 11 pas dinyalakan, enggak nyala akinya (buat pompa). Artinya persiapan ini dia enggak siap. Harusnya dengan adanya curah hujan mulai turun, sudah cek barang semua untuk kita perang di lapangan," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Baca juga: Warganet Tuding Anggaran Cegah Banjir Dipangkas Demi Formula E, Anies: Tak Benar, Itu Mengarang
Ia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta seharusnya selalu siap menghadapi masalah terbesar Jakarta, yakni banjir dan macet.
Sebagian besar anggaran seharusnya diproyeksikan untuk menghadapi kedua masalah tersebut.
Menurut Prasetio, program-program lain seperti revitalisasi trotoar tidak diprioritaskan.
"Fokus anggaran kita 2020 itu dua permasalahan di Jakarta yang sangat berat masalah banjir dan macet. Yang lain-lain entar dulu deh. Ini diberesin dulu, jangan memperbesar kayak trotoar-trotoar tapi di bawah trotoar kita enggak tahu," kata dia.
Politisi PDI-P itu menyatakan, salah satu cara mengatasi banjir yakni dengan melakukan normalisasi sungai.
Ia menyebutkan, sejauh ini normalisasi atau yang disebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai naturalisasi, belum terlihat.
"Pokoknya Jakarta harus dicari solusi yang terbaik yaitu normalisasi. Masalah komunikasi atau tidak dia sebagai pemegang hak kekuasaan keuangan, dia punya SKPD. Itu harus dilaksanakan," ujarnya.
Baca juga: Mendagri Minta Perusahaan yang Punya Program CSR Bantu Korban Banjir
Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya menyebabkan banjir di sejumlah tempat sejak Rabu lalu.
Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada tujuh kelurahan di Jakarta yang terendam banjir. Kelurahan-kelurahan itu tersebar di Jakarta Pusat, Selatan, Utara dan mayoritas Jakarta Timur.
Tujuh keluharan itu adalah Kelurahan Makasar, Pinang Ranti, Halim Perdana Kusuma, Kampung Melayu, Rorotan, Rawa Buaya, dan Manggarai Selatan.
Selain di Jakarta, banjir juga melanda sejumlah titik di Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Lebak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.