Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Sebut Kerugian Sementara Akibat Banjir Mencapai Rp 9 Miliar

Kompas.com - 06/01/2020, 18:51 WIB
Anggita Nurlitasari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pascabencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Depok awal Januari 2020, Pemerintah Kota mencatat kerugiannya sudah mencapai Rp 9 miliar.

Namun, Wali kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, angka tersebut masih jumlah sementara.

Saat ini Pemkot Depok masih mengumpulkan data lengkap kerugian akibat banjir.

"Ini belum semuanya, baru sementara. Saat ini masih 50 persen," ujar Idris, saat dikonfirmasi, Senin (6/1/2020).

Baca juga: Cegah Banjir Depok, Situ Citayam dan Situ Tipar Akan Dinormalisasi

Menurut Idris, data lengkapnya akan keluar setelah masalah banjir kemarin sudah selesai.

Lebih lanjut, saat ini pemerintah Kota Depok masih fokus untuk membantu menangani korban bencana.

"Karena sekarang masih banyak korban yang harus dibantu bukan hanya korban jiwa saja tetapi dalam hal sarana dan prasarana juga harus diperhatikan," ujar Idris.

Dalam hal penanggulangan bencana, Idris akan meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Saat ini gubernur Jawa Barat baru mengeluarkan SK mengenai darurat bencana ke 5 daerah. Depok belum, nanti akan saya minta agar dana BTT bisa membantu kota Depok dalam hal penanggulangan," ujar Idris.

Diketahui, saat ini Pemerintah Kota Depok sudah mengeluarkan anggaran sekitar Rp 20 miliar dari dana Belanja Tak Terduga (BTT) APBD 2020.

"Ini hanya untuk menanggulangi korban, tapi kalau dampaknya harus dianggarkan lagi menggunakan Anggaran Belanja Tambahan," ujar Idris.

Baca juga: Ini Sebaran Titik Bencana Longsor dan Banjir di Depok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com