JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Sumber Daya Air (SDA) Pemprov DKI Jakarta akan mengevaluasi letak 10 titik pompa stasioner yang terendam saat banjir pada Rabu (1/1/2020) pekan lalu di Jakarta.
"Ke depan... kami harus mengevaluasi dengan meninggikan pompa yang ada. Jadi di lokasi-lokasi yang selama ini kami anggap rawan, kami akan tinggikan. Ada beberapa titik saja sih, tidak semuanya, laporan 10 titik," kata Kepala Dinas SDA Juaini Yusuf di Jakarta, Senin petang.
Titik-titik tersebut, kata Juaini, antara lain di Teluk Gong, Semanan, Kampung Melayu, Kampung Pulo, dan Jati Pinggir dengan jumlah pompa dalam satu rumah pompa bervariasi, antara dua hingga tiga unit.
Baca juga: Pemprov DKI Akui Sejumlah Pompa Air Tak Beroperasi Saat Banjir Jakarta
Saat ini, Junaini menjelaskan seluruh pompa yang berada di sekitar 140 lokasi dalam keadaan berfungsi. Adapun yang sebelumnya terendam berada di lokasi cukup rendah.
"Yang kemarin terendam ada beberapa titik, yang kemarin terendam itu yang genangan airnya tinggi-tinggi saja," kata Juaini.
Ia mengatakan, jika pihaknya memaksa pompa bekerja dalam kondisi terendam air, mesin pompa bisa rusak. Karena itu, saat banjir datang dan merendam pompa, petugas SDA memilih untuk mematikan pompa.
"Namanya air sudah meluap, tentunya setelah air meluap, masuk ke lokasi pompa kita, kan kami harus lakukan pengamanan juga. Awalnya sudah sedot, ketika airnya masuk, ya kami harus mengamankan pompa. Akhirnya kan pompa terendam, tuh. Kalau pompanya terendam tidak bisa dihidupkan, karena akhirnya jadi merusak pompa," ucap Juaini.
Ia menambahkan, tingginya intensitas hujan membuat sungai menjadi penuh, sehingga air meluap.
Baca juga: Pemkot Jakarta Utara Siagakan 8 Pompa Mobile Sedot Banjir di Teluk Gong
"Curah hujan cukup ekstrem dari 31 Desember 2019 sampai besoknya, dan saat itu sungai-sungai yang ada meluap semua. Ketika sungai meluap, ya saluran-saluran yang ada di kota dalam lingkungan tentu tidak bisa masuk sungai itu. Itulah akhirnya kembali lagi ke lingkungan itu yang menyebabkan terjadinya genangan," ucap Juaini.
Hujan deras sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi menyebabkan banjir terjadi di sejumah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Dampaknya, ribuan orang harus mengungsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.