Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Kramat Jati Terjebak Banjir 2,5 Meter, Terkurung di Rumah Tanpa Makanan

Kompas.com - 08/01/2020, 19:55 WIB
Dean Pahrevi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Endang, warga RT 08, RW 011, Kelurahan Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, tidak akan pernah lupa tragedi banjir setinggi 2,5 meter yang merendam rumahnya.

Dia bercerita, banjir yang merendam rumahnya pada 1 Januari 2020 malam itu datang begitu cepat.

Arus air deras dari Kali Cipinang yang hanya berjarak 30 meter dari rumahnya membuat rumah cepat terendam air.

"Saya tidak sempat kabur, fokus saya selamatkan barang berharga, naikkan barang ke tempat tinggi. Air deras banget dari kali, jadi cepat naiknya," kata Endang di lokasi, Rabu (8/1/2020).

Usai menyelamatkan barang berharganya, dia langsung naik ke lantai dua rumahnya. Tak sampai hitungan jam, lantai satu rumahnya terendam air.

Baca juga: Korban Banjir Kramat Jati Masih Butuh Bantuan Pakaian, Obat, hingga Seragam

Endang beserta keluarganya terjebak di lantai dua rumahnya dalam gelap gulita karena listrik padam.

Tak ada makanan maupun minuman yang menemani.

Malam itu, dia dan keluarga tidur ala kadarnya mengenakan pakaian yang setengah basah.

"Saya bertahan seharian di dalam rumah, pakai baju basah, tidak ada makanan, minuman. Tidak ada evakuasi, karena memang rumah di RT 08 ini gangnya sempit-sempit jadi mungkin orang sudah evakuasi kita," ujar Endang.

Hingga pagi tiba, air sudah mulai perlahan surut meski masih setinggi dada orang dewasa. Endang pun memerintahkan anaknya yang bisa berenang untuk membeli makanan berbekal uang Rp 100.000.

"Pas pagi saya suruh anak saya dia bisa berenang, beli makanan nasi sebanyak-banyaknya sama lauk bawa uang Rp 100.000," ujar Endang.

Pada siang hari, bantuan evakuasi pun datang. Dia beserta keluarga dievakuasi keluar rumah menuju lokasi pengungsian.

Baca juga: Anies Perintahkan Kelurahan Keliling Bawa Toa dan Sirine untuk Peringatan Dini Banjir

Kini banjir telah sepenuhnya surut, lumpur serta sampah yang terdapat pada rumahnya imbas banjir sudah dibersihkan.

Namun, dirinya bersama ratusan warga RT 08 lainnya kini sangat membutuhkan bantuan selimut, pakaian, serta obat-obatan.

"Bantuan tuh hampir sama sekali tidak ada sampai ke kita. Hanya biskuit tiga lembar doang waktu itu. Kita butuh banget selimut, pakaian, seragam sekolah, karena itu semua pada hanyut," ujar Endang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com