Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi Pascabanjir, Pemkot Temukan Tiga Penyebab Banjir di Jakarta Utara

Kompas.com - 10/01/2020, 16:12 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Utara mengevaluasi penanganan infrastruktur paska banjir yang terjadi di awal tahun 2020.

Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan, dalam rapat yang berlangsung pada Kamis (8/1/2020) tersebut ditemukan tiga faktor yang menyebabkan banjir di Jakarta Utara.

"Di Kali Cakung Lama itu ada yang belum ditanggul, belum di-sitepile jadi airnya limpas," kata Ali saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/1/2020).

Ali menjelaskan, limpasan air dari Kali Cakung Lama itu membuat pompa mereka yang ada di Bulak Cabe, Cilincing tidak bisa bekerja optimal akibat limpasan air di Kali Cilincing yang begitu deras.

Baca juga: Banjir Mulai Surut, Tersisa Dua Titik Pengungsian di Kelapa Gading

Sementara itu, di Kali Angke terjadi kebocoran pada tanggul sehingga mengakibatkan air limpas.

Dari Kali Angke kemudian mengalir ke Banjir Kanal Barat (BKB) yang alirannya jauh lebih deras.

"Jadi juga Kali Angke kalah dorong, sehingga air naik dan limpas juga. Pompa kita disitu di Penjagalan, Teluk Gong itu juga limpas terendam," ujar Ali.

Akibat dari limpasnya air di kedua kali tersebut membuat Pemkot sengaja tidak menghidupkan mesin pompa karena air yang dibuang akan kembali lagi.

Faktor ketiga yang diperkirakan menyebabkan banjir ialah banyaknya sedimen serta permukiman liar di Kali Adem yang merupakan muara dari Kali Ciliwung dan BKB.

Mengevaluasi tiga penyebab tersebut, Pemkot Jakarta Utara mengusulkan kepada Balai Besar Waduk dan Sungai Ciliwung dan Cisadane (BBWSCC) untuk membangun tanggul di kedua kali tersebut.

Baca juga: Terkepung Banjir di Kelapa Gading, Pasangan Ini Tetap Langsungkan Pernikahan

"Selain pembuatan peninggian tanggul kali atau sheetpile, bisa juga di muaranya itu dilakukan pengerukan, normalisasi muaranya itu. Karena muara BKB di Kali Adem itu bottleneck. Selain menyempit, sedimentasi, juga banyak bangunan liar juga," ucap Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com