Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harus Kerja Ekstra Angkut Sampah Sisa Banjir, Rukmayadi Bersyukur Rumahnya Tak Tergenang

Kompas.com - 11/01/2020, 13:31 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sore itu, hujan turun di sekitar Jalan Inspeksi Mookevart, Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (10/1/2020) sore.

Truk sampah yang dikemudikan oleh Rukmayadi (39), terparkir rapi di pinggir kali sekitar RW 011, Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng.

Truk itu posisinya melintang jalan, dan menutup sebagian jalan. Namun, masih ada ruang bagi sepeda motor untuk melintas.

Sementara satu alat berat shovel berwarna kuning juga telah bersiap mengeruk sampah sisa banjir yang menumpuk di wilayah tersebut.

"Terus, kasur itu agak ditekan masuk ke dalam," ucap Yadi menginstruksikan sopir Shovel agar menekan ujung gagang yang berbentuk garpu ke dalam truk.

Baca juga: Cerita Rukmayadi, Berjibaku dengan Baunya Sampah Pasca Banjir

Di sela-sela bongkar muat sampah, Yadi mulai menceritakan bagaimana pekerjaan mengantar sampah dilakukannya secara esktra sejak banjir surut.

Terlebih aroma busuk dan munculnya hewan kecil saat sampah diangkut.

"Sudah jalan 1 minggu ini angkut sampah, soal baunya sudah biasalah kan emang kerja antar sampah. Sering juga atau biasa nemu belatung, tikus, gitu-gitu," kata Yadi.

"Bagi orang lain kan ketemu belatung gitu ya, tapi kalau saya sudah biasa," lanjut dia.

Meski harus bersinggungan langsung dengan sampah dan belatung, Yadi tak merasa risih dan tetap menjalaninya dengan tekun.

Yadi memastikan selama perjalanan tidak ada sampah yang jatuh karena masih ada sela di sisi terpal yang terbuka.

Menurut dia, bersentuhan dengan belatung hingga kaki seribu merupakan hal biasa sebagai risiko pekerjaannya.

Bersyukur tak kena banjir

Yadi mengaku tak mengeluh dengan pekerjaannya yang harus berjibaku dengan sampah setiap hari.

Pandangan negatif masyarakat kepada pemungut sampah sudah biasa bagi Yadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com